Segudang Strategi Pemprov Antisipasi Banjir yang Ancam Jakarta

11 hours ago 3
Jakarta -

BMKG memprediksi Jakarta akan diguyur hujan lebat hingga 10 November mendatang. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi bencana banjir.

"DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Pramono Anung telah menyiapkan serangkaian langkah antisipatif terintegrasi untuk mengurangi risiko banjir, terutama mengingat kejadian genangan dan banjir di beberapa titik seperti Kemang, Cipete, dan Cilandak beberapa hari terakhir akibat hujan deras yang melebihi 150 milimeter per hari," kata Staf Khusus Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Sosial Chico Hakim saat dihubungi, Minggu (2/11/2025).

Chico menjelaskan Pemprov Jakarta menggenjot program normalisasi dan pengerukan sungai serta saluran air. Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, kata Chico, terus melanjutkan normalisasi Sungai Ciliwung dan Kali Krukut, termasuk pengerukan lebih dari 100 kilometer saluran air di titik-titik rawan, seperti di Jakarta Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Stafsus Gubernur Jakarta Chico Hakim. (Maulani/detikcom)Stafsus Gubernur Jakarta Chico Hakim. (Maulani/detikcom)

"Gubernur Pramono telah menandatangani penetapan lokasi (penlok) untuk percepatan proyek ini, dengan target penyelesaian tahap awal sebelum akhir tahun," kata dia.

"Selain itu, kami telah memerintahkan perbaikan segera pada tanggul retak di Kemang Village yang menjadi penyebab utama luapan Kali Krukut baru-baru ini, sehingga aliran air dapat kembali normal dan risiko banjir lokal berkurang signifikan," imbuhnya.

Pemprov Jakarta juga mengaktifkan 600 unit pompa statis dan portabel di 202 lokasi rawan banjir, termasuk di Waduk Pluit dan titik-titik strategis lainnya. Selain itu, ada juga tambahan 600 unit mobile untuk respons cepat bencana banjir.

"Dinas SDA juga memperkuat sistem pemantauan real-time di 41 titik siaga banjir, termasuk sensor debit air dan ketinggian muka air, untuk memastikan penanganan genangan tidak lebih dari 3-6 jam," tuturnya.

Di satu sisi, Pemprov Jakarta bersama BMKG dan BNPB akan melakukan operasi modifikasi cuaca. Pemprov telah menyiapkan anggaran khusus untuk OMC selama 25 hari ke depan, mulai sejak akhir Oktober 2025.

"Operasi ini akan dilakukan setiap kali curah hujan diprediksi melebihi 150-200 milimeter, guna mengurangi intensitas hujan di atas Jakarta dan mencegah banjir kiriman dari hulu," imbuhnya.

Terakhir, koordinasi lintas sektoral terus dilakukan, salah satunya terkait penanganan sampah yang menyumbat saluran. Pemprov melalui Dinas Sosial juga memaksimalkan proses evakuasi dan memberikan santunan bagi warga terdampak.

"Pemprov DKI menanggung seluruh biaya korban, termasuk pemakaman dan perawatan medis, serta menyiapkan posko bantuan di setiap kecamatan. Gubernur Pramono juga mengimbau masyarakat untuk membersihkan got dan saluran air di sekitar rumah, serta menghindari aktivitas luar ruangan saat hujan lebat, sambil memantau informasi melalui aplikasi Jaki atau kanal resmi Pemprov DKI," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, belakangan hujan lebat disertai angin kerap mengguyur sejumlah wilayah Jakarta. BMKG memprakirakan potensi hujan akan berlangsung hingga 10 November 2025.

"Kami, BMKG memprakirakan potensi hujan lebat disertai angin kencang masih dapat terjadi hingga dasarian 1 bulan November, terutama pada sore hingga malam hari," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, kepada wartawan, Sabtu (1/11).

Guswanto menyebut Jabodetabek masuk zona yang cukup aktif saat ini. BMKG mengimbau warga untuk terus berwaspada.

"Wilayah Jabodetabek termasuk dalam zona yang cukup aktif secara meteorologis saat ini. Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada, khususnya terhadap potensi banjir, pohon tumbang, dan sambaran petir," katanya.

(wnv/dhn)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |