Bogor -
Pihak keluarga satpam rumah mewah, Septian (37), yang tewas dibunuh majikan di Kota Bogor berharap pelaku, Abraham Michael dihukum setimpal. Adik ipar Septian, Aris Munandar (40), mempercayakan sepenuhnya penanganan kasus tersebut ke Polresta Bogor Kota.
"Kalau keluarga sih (berharap) si pelaku itu dihukum secara setimpal, hukum yang ada di Indonesia. Saya pihak keluarga sih sekarang percaya gitu yah, hukum di Indonesia itu. Kepolisian itu bener-bener gitu, care, sama orang-orang yang nggak mampu lah istilahnya, yang nggak ngerti tentang hukum," kata Aris ketika dihubungi detikcom, Kamis (23/1/2025).
"Makanya saya acungin jempol lah ke Kapolres Kota Bogor, Pak Eko. Dia ngomong ke keluarga, dia berani ngorbanin jabatannya untuk ngawal kasus ini. Makanya saya bukan 100 persen lagi, 1000 persen percaya sama pihak kepolisian. Ya pokonya kita keluarga percayakan sepenuhnya gitu ke kepolisian," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui sebelumnya, Septian tewas dibunuh majikannya, Abraham Michael di rumah mewah Jl Lawang Gintung, Bogor Selatan, Kota Bogor pada Jumat (17/1/2025). Abraham membunuh korban karena kesal diadukan sering keluar malam ke ibunya, Farida Felix.
Abraham kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Anak pengacara itu kini terancam penjara paling lama 20 tahun hingga seumur hidup.
Diberitakan sebelumnya, Pengacara Farida Felix mengungkap keinginannya untuk bertemu meminta maaf dan berlutut di hadapan keluarga Septian (37), satpam yang dibunuh putranya, Abraham Michael Mangaraja Gandatua (26). Lantas bagaimana respons pihak keluarga Septian?
"Sebagai umat muslim sih ya kita saling memaafkan ya, tetapi dari pihak keluarga belum siap (bertemu) itu dalam artian masih kecewa lah gitu," kata Aris Munandar (40), adik ipar korban, saat dihubungi detikcom, Kamis (23/1/2025).
Aris mengatakan saat ini istri korban, Dewi, belum siap untuk bertemu dengan pihak pelaku. Dewi masih syok atas kejadian yang menimpa suaminya itu.
"Bukan kita nggak mau memaafkan. Ya itu nanti saja kalau si istri korban sudah menerima, ya kita siap (bertemu)," kata dia.
(sol/azh)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu