Jakarta -
Aliansi Dosen Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) menggelar demonstrasi menuntut dicairkannya tunjangan kinerja (tukin). Pada unjuk rasa ini, ada aksi teatrikal berupa penampilan tari perang dari Minahasa, Sulawesi Utara.
Pantauan detikcom di lokasi demonstrasi dosen ASN, seberang pintu Monas, Jakarta, Senin (3/1/2025), tarian perang tersebut diperagakan oleh empat orang laki-laki. Dilitkan kain berwarna merah, topi bulu-bulu, dan aksesoris tengkorak yang dikalungkan, mereka menari.
Mereka menari dengan mengayunkan pedang, seolah-olah tengah berperang satu sama lain. Gerakannya seirama dengan tabuhan drum dari salah satu penari. Sangar!
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu penari mengatakan bahwa tarian perang ini menggambarkan sebuah keberanian. Keberanian tersebut ditunjukan dengan sifat kesatria untuk menegakkan keadilan dan melawan penindasan.
Tari perang asal Minahasa di demonstrasi tuntut tukin oleh dosen ASN di seberang Monas, 3 Februari 2025. (Maulani Mulianingsih/detikcom)
Tarian ini adalah simbol keberanian para dosen untuk menyuarakan menuntut haknya, seperti apa yang dilakoni dosen di aksi demonstrasi ini.
"Tari ini kan menggambarkan keberanian untuk salah satu kami ini menggambarkan 'warani'. 'Warani' itu adalah suatu (sikap) kesatria, satria yang menegakkan keadilan di mana menjaga negeri untuk tidak ditindas," ujar salah satu penari, Jussac Rumambi.
"Jadi melambangkan keberanian untuk menuntut yang harusnya kami miliki," tambahnya.
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu