PLN IP Gandeng Mitra Internasional Bangun PLTS Terapung Saguling

4 hours ago 2

loading...

Waduk Saguling di Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang akan di manfaatkan permukaannya untuk PLTS Terapung Saguling 92 MWp. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) menggandeng sejumlah mitra internasional untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling berkapasitas 92 megawatt peak (MWp) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Proyek ini menandai langkah konkret dalam transisi energi Indonesia menuju sumber energi bersih dan berkelanjutan.

Pendanaan proyek ini diperoleh dari kolaborasi dengan beberapa lembaga pembiayaan internasional, yakni PROPARCO dari Prancis, Standard Chartered Bank dari Inggris, serta Deutsche Investitions und Entwicklungsgesellschaft (DEG) dari Jerman.

Kesepakatan pembiayaan resmi ditandai melalui penandatanganan financing agreement oleh PT Indo ACWA Tenaga Saguling, perusahaan patungan antara PLN IP dan perusahaan energi asal Arab Saudi, ACWA Power.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik kerja sama tersebut dan menegaskan pentingnya proyek ini dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hijau.

"Investasi di PLTS Terapung Saguling bukan sekadar proyek pembangkit listrik tenaga surya. Ini adalah simbol semangat kolaboratif antara pemerintah, masyarakat internasional, dan sektor swasta dalam mempercepat transisi menuju energi bersih," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Selasa (6/5).

Baca Juga: PLN IP Penuhi Kebutuhan Listrik Berbasis Energi Terbarukan di Wilayah Terluar

Sementara, Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra menjelaskan bahwa PLTS Terapung Saguling akan meningkatkan kapasitas listrik dari energi surya nasional hingga sekitar 13%.

"Indonesia memiliki potensi tenaga surya yang sangat besar, yaitu mencapai 3.295 Gigawatt (GW), dengan pengoperasian PLTS Saguling nantinya dapat meningkatkan pemanfaatan energi surya sebagai sumber kelistrikan," ujar Edwin.

Selain berkontribusi terhadap ketahanan energi, pembangkit ini juga diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon hingga 63.100 ton per tahun. Hal ini menjadi bagian dari upaya mendukung target pemerintah untuk mencapai netralitas karbon atau Net Zero Emission pada 2060.

Baca Juga: PLN Ungkap Dugaan Sementara Penyebab Blackout di Bali

Proyek tersebut merupakan bagian dari skema kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP), kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan kelompok mitra internasional seperti International Partners Group (IPG) dan Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ). JETP diluncurkan pada 2022 untuk memobilisasi pendanaan transisi energi bersih di Indonesia dan memperluas akses energi terjangkau sekaligus ramah lingkungan.

(nng)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |