Pimpinan DPRD DKI Minta Pemprov Gercep Urai Macet Parah Saat Hujan Lebat

3 hours ago 1

Jakarta -

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino mendukung Pemprov DKI melakukan modifikasi cuaca untuk mengantisipasi potensi banjir akibat hujan ekstrem dan limpasan air dari wilayah hulu. Wibi meminta pemprov turut mengantisipasi terjadinya kemacetan parah di daerah-daerah rawan saat hujan ekstrem.

"Saya mendukung langkah gubernur untuk memerintahkan BPBD untuk melakukan modifikasi cuaca sebagai upaya antisipasi banjir, apalagi intensitas hujan diprediksi meningkat dalam sepekan ke depan. Ini langkah cepat dan taktis," kata Wibi kepada wartawan, Kamis (6/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wibi mengungkit kemacetan horor yang sempat terjadi di Jalan Kemang Raya dan Jalan Dharmawangsa Jaksel saat hujan deras. Menurut Wibi, daerah-daerah rawan banjir dan macet tersebut mesti diantisipasi pemerintah dengan memperkuat koordinasi antarpihak terkait.

"Namun saya juga perlu mengingatkan agar antisipasi di lapangan diperkuat, terutama di titik-titik rawan seperti Kemang dan Dharmawangsa yang beberapa waktu lalu macet parah saat hujan deras. Sinkronisasi antardinas, kesiapan pompa dan rekayasa lalu lintas harus berjalan bersamaan dan harus ada komandan utama yang mengoordinasikan semuanya," ujar dia.

Ketua DPW NasDem DKI Jakarta ini juga menyolek para wali kota agar dapat mengantisipasi permasalahan itu terjadi. Wibi mewanti-wanti jangan sampai aktivitas masyarakat lumpuh saat hujan deras terjadi di wilayah Jakarta.

"Saya berharap wali kota mampu melakukannya. Jangan sampai hujan deras justru memicu lumpuhnya mobilitas warga," kata Wibi.

Diketahui Pemprov DKI Jakarta bakal melakukan operasi modifikasi cuaca pada 5-10 November 2025 untuk mengantisipasi potensi banjir akibat hujan ekstrem. Langkah ini merupakan bagian dari strategi kesiapsiagaan menghadapi musim hujan.

"Berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan tinggi hingga sangat tinggi akan terjadi mulai awal November sampai Februari. Karena itu, kami akan melakukan operasi modifikasi cuaca bersama pemerintah pusat mulai tanggal 5 sampai 10 November," ujar Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung usai memimpin Apel dan Simulasi Kesiapsiagaan Jaga Jakarta di Ruang Limpah Sungai Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (4/11).

Ia menjelaskan langkah ini dilakukan untuk mengatur distribusi curah hujan agar tidak turun secara ekstrem di wilayah rawan genangan, terutama di kawasan Jakarta Selatan dan Timur yang menjadi lintasan aliran dari Bogor, Depok, dan Puncak.

Selain menghadapi curah hujan tinggi, Jakarta mewaspadai potensi banjir rob di kawasan pesisir utara akibat pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase bulan purnama. Untuk itu, Pemprov DKI menyiapkan tujuh rumah pompa dan sejumlah pintu air baru di kawasan pesisir.

(fca/idn)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |