Perbandingan Ekonomi India dengan Pakistan: Bak Langit dan Bumi

18 hours ago 6

loading...

Perang antara India dan Pakistan dikhawatirkan memberi dampak besar terhadap stabilitas ekonomi Pakistan. FOTO/iStock Photo

JAKARTA - Perang antara India dan Pakistan dikhawatirkan memberi dampak besar terhadap stabilitas ekonomi Pakistan, sementara India dinilai tetap tangguh secara makroekonomi. Lembaga pemeringkat global Moody's menilai, perbedaan kekuatan ekonomi kedua negara tampak mencolok.

Moody's melaporkan konflik yang terus memanas antara kedua negara dapat membatasi akses Pakistan terhadap pembiayaan eksternal dan memperburuk posisi cadangan devisanya. Saat ini, cadangan devisa Pakistan masih berada jauh di bawah tingkat yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang luar negeri dalam beberapa tahun ke depan.

"Ketegangan yang terus berlangsung kemungkinan akan menekan laju pertumbuhan Pakistan dan memperlambat upaya konsolidasi fiskal pemerintah," tulis Moody's dalam laporannya, dikutip dari Financial Express, Rabu (7/5).

Baca Juga: Pakistan Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India, Sejumlah Tentara India Ditawan

Di sisi lain, kondisi makroekonomi India dinilai tetap tangguh. India menikmati pertumbuhan ekonomi yang moderat namun kuat, didorong oleh investasi publik yang signifikan dan konsumsi swasta yang sehat. Meski demikian, eskalasi ketegangan dengan Pakistan tetap memlikiki risiko.

Moody's memperingatkan peningkatan belanja pertahanan India sebagai respons terhadap konflik dapat menjadi beban bagi kekuatan fiskalnya, serta memperlambat proses konsolidasi fiskal yang tengah berjalan.
Namun, secara keseluruhan, dampak ekonomi terhadap India diprediksi akan minim.

India memiliki hubungan ekonomi yang sangat terbatas dengan Pakistan. Pada 2024, ekspor India ke Pakistan tercatat kurang dari 0,5 persen dari total ekspor nasional.

"Penilaian kami mencerminkan asumsi bahwa ketegangan akan tetap berlangsung secara periodik seperti dalam sejarah kedua negara pascakemerdekaan, tetapi tidak berkembang menjadi konflik berskala luas," kata Moody's.

Baca Juga: Perang Membara, Pakistan Tembak Jatuh Jet Tempur India Ketiga dan Drone

Hubungan diplomatik antara India dan Pakistan memburuk usai serangan teroris pada 22 April di wilayah wisata Pahalgam, Jammu dan Kashmir, yang menewaskan 26 orang sebagian besar adalah wisatawan. Sebagai tanggapan, India menangguhkan pelaksanaan Perjanjian Perairan Indus tahun 1960 yang selama ini mengatur pasokan air ke Pakistan.

Keputusan ini dipandang sebagai sinyal kuat pergeseran kebijakan India terhadap Pakistan, yang dapat berdampak signifikan terhadap sektor pertanian dan ketahanan pangan di negara tersebut.

Moody's melaporkan gejolak yang terjadi berpotensi semakin memperbesar kesenjangan ekonomi antara kedua negara Asia Selatan tersebut. Jika tidak ditangani secara diplomatis dan strategis, Pakistan terancam menghadapi stagnasi ekonomi yang berkepanjangan, sementara India melaju dengan stabilitas dan ketahanan ekonomi yang relatif kuat.

(nng)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |