Pemkot Malang Bersama TPID Tingkatkan Produksi Cabai untuk Stabilitas Pasar

3 hours ago 4

Jakarta -

Dalam upaya menekan laju inflasi, khususnya dari komoditas hortikultura, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang melakukan penanaman cabai di wilayah Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang.

Wahyu menyampaikan bahwa gerakan penanaman cabai ini merupakan langkah antisipatif terhadap naiknya harga cabai dalam beberapa pekan terakhir.

"Hari ini saya bersama tim TPID menanam cabai sejumlah 3.000 bibit bantuan dari Bank Indonesia. Area lahan yang disiapkan untuk cabai ini di Kecamatan Kedungkandang ada 40 hektare," jelas Wahyu, dalam keterangan tertulis, Jumat (7/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wahyu menambahkan pengendalian harga tidak hanya dilakukan melalui peningkatan produksi lokal, tetapi juga dengan memperkuat kerja sama antar daerah untuk menjaga pasokan dan stabilitas harga cabai di pasaran.

"Kenapa kita fokuskan ke cabai, karena kita melihat dari beberapa minggu terakhir harga cabai sedang tinggi. Ini perlu kita antisipasi agar kita bisa menekan harga jual cabai dan kembali ke kondisi normal," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi menjelaskan gerakan tanam cabai ini merupakan strategi TPID untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga menjelang akhir tahun, saat permintaan masyarakat biasanya meningkat.

"Bulan Oktober hingga Desember permintaan cabai biasanya meningkat dan berdampak pada kenaikan harga. Karena itu, TPID Kota Malang berinisiatif memperkuat produksi lokal di lahan-lahan tadah hujan, salah satunya di wilayah Kedungkandang," ujarnya.

Slamet menjelaskan, lahan cabai di Kecamatan Kedungkandang tersebar di beberapa kelurahan, antara lain Buring, Wonokoyo, Lesanpuro, Madyopuro, Cemorokandang, Tlogowaru, dan Bumiayu, dengan total luas sekitar 40 hektare.

Selain itu, penanaman cabai juga dilakukan di Kelurahan Merjosari seluas 20 hektare, terdiri atas cabai besar dan cabai kecil.

"Produksi cabai ini akan mendukung kebutuhan Kota Malang. Pohon cabai bisa dipanen hingga 12 kali, dan hasil panen sebelumnya mencapai sekitar 3.000 ton untuk wilayah Kota Malang," pungkasnya.

Pemkot Malang turut mengajak masyarakat ikut mengendalikan inflasi dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah melalui urban farming. Cara ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan cabai rumah tangga sekaligus menjaga stabilitas harga di pasaran.

(ega/ega)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |