loading...
Pasar keuangan dibanjiri banyak sentimen buruk akibat perang dagang yang meluas. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin, mengatakan pasar keuangan pada dibanjiri banyak sentimen buruk akibat perang dagang yang meluas ke komoditas atau jenis barang lainnya, serta berpeluang memicu aksi balasan.
Selain itu, rilis data PDB AS mengalami pelemahan pada perdagangan sebelumnya. Ditambah lagi, Trump memastikan kenaikan tarif mulai berlaku untuk Kanada dan Meksiko pada 4 Maret mendatang. "Apalagi China juga akan dikenakan kenaikan tarif sebesar 10% untuk waktu yang bersamaan," kata Gunawan, Jumat (28/2/2025).
Akibatnya, nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah ke level 16.500 pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini. Kinerja Rupiah memburuk meskipun imbal hasil US Treasury 10 tahun justru melemah hingga ke level 4,23%. Memburuknya kinerja imbal hasil US Treasury 10 Y tersebut menjadi indikasi kuat bahwa ekonomi AS tengah mengalami pelemahan.
"Spekulasi kemungkinan The FED atau Bank Sentra AS akan mempertimbangkan kemungkinan penurunan bunga acuan kembali mencuat. Ditambah lagi data klaim pengangguran AS juga mengalami kenaikan pada rilis sebelumnya," terang Gunawan.
Di sisi lain, harga emas dunia ditransaksikan melemah ke level USD 2.876 per ons troy atau sekitar Rp 1,53 juta per gram. Tak hanya itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini dibuka melemah ke level 6.443. Pelemahan IHSG terjadi di tengah kinerja bursa saham di Asia yang terseret ke zona merah imbas tekanan yang masih yang masih berlanjut.
(nng)
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya