Jakarta -
Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-11 akhir bulan ini. Munas akan membahas fatwa rekening dormant hingga isu Palestina.
Munas digelar pada 20–23 November di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara. Rencananya, Munas MUI ke-11 ini akan dibuka Presiden Prabowo Subianto.
"Kita akan melaksanakan Munas pada tanggal 20 sampai tanggal 23 dan akan dibuka oleh Presiden Prabowo," kata Ketua Umum Steering Committee Munas XI, Masduki Baidlowi, kepada wartawan, Selasa (4/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masduki menyebutkan Munas tahun ini akan membahas sejumlah fatwa di antaranya terkait manfaat polis asuransi jiwa syariah, pengelolaan sampah untuk kepentingan kemaslahatan, pajak berkeadilan, hukum uang elektronik yang hilang atau rusak, serta rekening dormant.
"Yang terakhir, ini terkait dengan rekening dormant dan juga potensi moral hazard jika ada rekening dormant, rekening yang dibuka bisa karena sudah tidak digunakan oleh pemiliknya atau bisa jadi karena memang hanya sekadar tabungan dan tidak diambil-ambil sehingga inaktif," katanya.
"Apakah rekening yang sekadar inaktif itu bisa langsung ditutup atau ada tata kelola baru sehingga bisa mengantisipasi kemungkinan terjadinya tindakan destruktif," tambah Masduki.
Selain membahas beberapa fatwa, MUI menyebutkan akan membahas terkait isu Palestina. Masduki menekankan Indonesia akan selalu konsisten membela kemerdekaan Palestina.
"Itulah sebabnya mulai dulu sampai sekarang saya kira tidak banyak negara yang se-istiqomah yang sekonsisten seperti Indonesia. Terakhir kita two-state solution-lah menjadi salah satu syarat mutlak bagaimana kita akan melakukan dukungan terhadap siapapun, asalkan Palestina merdeka," sambungnya.
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan turut mengapresiasi sikap pemerintah Indonesia terhadap isu Palestina. Dia juga menyoroti berbagai bantuan yang disalurkan terhadap Palestina.
"Sikap pemerintah Indonesia kita apresiasi, pemerintah Prabowo yang terus menyuarakan agar Palestina merdeka dan berdaulat melalui two-state solution. Dan yang kedua, seperti kita ketahui bahwa melalui gerakan civil society, yaitu semua ormas yang ada di Indonesia tanpa kecuali itu bersama filantropi itu terus menghimpun kekuatan pembiayaan ya," ujar Amir.
Amir berharap pihak-pihak yang sebelumnya bersikap netral segera mendukung kemerdekaan Palestina.
"Kita doakan dan berharap (pihak-pihak tersebut) kembali ke jalan yang benar tentu mendukung nilai-nilai kemanusiaan di Gaza dan Palestina," ujarnya.
Tonton juga Video: Celios Minta MUI Buat Fatwa Gaji Menteri/Wamen yang Rangkap Jabatan
(idn/imk)

















































