Jakarta -
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menilai perlu dibentuk tim investigasi untuk menemukan fakta penembakan WNI oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Agar pemerintah Indonesia dapat menentukan langkah selanjutnya.
"Yang perlu kita lakukan adalah punya tim untuk investigasi hal tersebut. Sehingga kita punya kronologi, fakta-fakta versi kita. Dari situ kita baru dapat mengambil langkah-langkah yang tepat," kata Karding kepada detikcom, Rabu (29/1/2025).
Sehingga pemerintah Indonesia tak langsung menerima kronologi yang disampaikan pihak Malaysia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak boleh menerima begitu saja atas kronologi yang dibangun pihak APPM Malaysia," imbuhnya.
Seperti diketahui, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sudah berkomunikasi dengan dua WNI korban penembakan aparat Malaysia. Keduanya mengaku tidak melakukan perlawanan ke aparat Malaysia saat kejadian.
Kedua WNI itu, yakni HA dan MZ, berasal dari Riau. Keduanya kini dalam perawatan dengan kondisi stabil sehingga bisa memberikan keterangan.
"Keduanya juga menjelaskan kronologi kejadian dan menyatakan tidak ada perlawanan dengan senjata tajam dari penumpang WNI terhadap aparat APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia)," tulis Kemlu dalam keterangannya, Rabu (29/1).
Sementara itu, dua korban lainnya masih berada dalam kondisi kritis pasca-operasi dan belum dapat memberikan keterangan. Keempat WNI itu kini dalam perawatan di RS Serdang dan RS Klang, Malaysia.
"Kemlu juga mendorong otoritas Malaysia melakukan investigasi menyeluruh atas insiden ini, termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force). Dalam hal ini, KBRI masih terus mengumpulkan informasi lebih lengkap untuk mendapatkan konstruksi kejadian yang lebih jelas dan meminta retainer lawyer KBRI untuk mengkaji dan menyiapkan langkah hukum," tulis Kemlu.
Sementara itu, jenazah Basri, korban tewas dalam penembakan oleh APMM sudah tiba di Terminal Kargo Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Provinsi Riau. Jenazah tiba sekitar pukul 16.00 WIB Rabu (29/1).
(rfs/idh)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu