Menteri Karding: 1 WNI Korban Penembakan di Malaysia Masih Masih Koma

Jakarta -

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), Abdul Kadir Karding, menyampaikan kondisi kesehatan WNI yang ditembak personel Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Kata Karding, satu WNI bernama Aban dalam kondisi koma.

"Kondisi yang sakit, yang satu orang masih koma sampai hari ini, atas nama Aban, masih koma. Yang satu sudah lebih baik," kata Karding di kantor BP3MI Jakarta, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (4/2/2025).

Karding mendorong pihak Kemlu dan Dubes Indonesia di Malaysia dapat membantu proses pemulihan kesehatan WNI tersebut.

"Ini juga terus kita usahakan bersama Kementerian Luar Negeri atau Dubes di sana dan atase kepolisian kita, untuk memastikan, bahwa yang bersangkutan ini segera dioperasi atau ditangani medisnya," katanya.

Dia juga meminta agar investigasi insiden penembakan WNI oleh APMM dijalankan secara transparan. Menurutnya, hubungan baik Indonesia-Malaysia tidak boleh terganggu karena insiden itu.

"Kita harus dorong ini agar prosesnya transparan. Agar apa? Agar kepercayaan antar-dua negara ini tidak apa namanya, tidak benjol gitu, tidak masalah, hanya karena proses-proses ini. Jadi kita sangat berharap itu," ucapnya.

Dia juga menanggapi isu bahwa WNI korban penembakan itu kini dituding sebagai kurir narkoba hingga penggelapan senjata. Menurutnya, pihak Indonesia harus memiliki versi kronologi sendiri dan tidak terpaku pada kronologi versi APMM.

"Yang saya kira harus kita waspadai juga adalah, ada isu bahwa isunya diarahkan kepada tuduhan membawa narkoba atau penggelapan senjata. Ini harus kita cek lagi, secara benar. Makanya, saya minta update itu kepada teman-teman atase kepolisian di sana, untuk sangat proaktif untuk hal-hal ini," katanya.

"Saya sejak dari awal sudah ngomong. Kita itu harus punya kronologi sendiri. Sehingga kita jangan tergantung, percaya begitu saja sama kronologi yang dilakukan oleh yang dibuat oleh APMM," ucapnya.

(dnu/dnu)