Jakarta -
Rip Current merupakan istilah yang merujuk pada arus pecah. Ini merupakan arus kuat yang lazim di sepanjang pantai. Arus ini cenderung berbahaya sebab bergerak cepat, sehingga dapat memakan korban tenggelam ke laut.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dengan Rip Current, simak penjelasannya berikut ini:
Pengertian Rip Current
Mengutip dari Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Rip Current adalah arus kuat dari air laut yang yang bergerak menjauh dari pantai. Arus ini bahkan dapat menyapu perenang terkuat sekalipun ke laut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Rip Current merupakan saluran air kuat dan sempit yang bergerak cepat dan lazim terjadi di sepanjang pantai. Arus ini bergerak dengan kecepatan hingga delapan kaki per detik.
Bahayanya Rip Current
Rip Current bergerak dengan kecepatan yang lebih cepat daripada perenang Olimpiade. Perenang yang panik sering kali mencoba melawan arus ini dengan berenang langsung kembali ke pantai, inilah yang membuat mereka berisiko tenggelam.
Penyebab Rip Current
Dalam penjelasan Pusat Meteorologi Maritim BMKG, terjadinya Rip Current disebabkan karena adanya pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai sehingga menyebabkan terjadinya arus balik dengan kecepatan arus yang tinggi.
Kecepatan arusnya bervariasi tergantung pada kondisi gelombang, pasang surut dan bentuk pantai. RIP Current yang telah diukur kecepatannya dapat melebihi 2 meter per detik. Sehingga tentu saja sangat berbahaya bagi pengunjung pantai.
Cara Hindari Bahayanya
Mengutip dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPBD DIY), berikut ini beberapa cara untuk menghindari bahaya atau meminimalisir kecelakaan laut akibat RIP Current:
- Menggunakan peralatan keselamatan, seperti pelampung atau alat keselamatan lain yang disediakan.
- Mematuhi arahan petugas, seperti instruksi dari pemandu wisata, penjaga pantai atau pihak berwenang.
- Memperhatikan kondisi cuaca. Apabila cuaca buruk atau ombak tinggi, hindari beraktivitas di pantai/laut.
- Tidak berenang di area terlarang. Apabila ingin bermain air, pastikan di area yang aman dan sudah ditentukan.
- Menggunakan jasa pemandu profesional. Apabila melakukan kegiatan seperti snorkeling, diving, atau naik perahu.
- Memahami teknik dasar keselamatan, seperti cara mengapung, berenang, dan bertahan di air jika terjadi keadaan darurat.
- Menjaga kelestarian lingkungan. Jangan membuang sampah ke laut atau merusak ekosistem bawah laut.
- Selalu utamakan keselamatan dalam berwisata agar pengalaman wisata tetap menyenangkan dan bebas dari risiko.
(wia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu