Mengapa Rezeki Terasa Sempit? 5 Perkara Ini Bisa Jadi Penyebabnya

10 hours ago 3

loading...

Rezeki manusia sudah ditetapkan Allah sejak dalam kandungan tepatnya pada usia kandungan 4 bulan. Rezeki ditetapkan bersama dengan penetapan ajal, amalnya, dan kecelakaannya maupun kebahagiaanya. Foto ilustrasi/ist

Mengapa rezeki selalu susah, seret dan terasa sempit? Apakah rezeki kita tertahan? Apa sebabnya? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul di benak kita. Lantas bagaimana sebenarnya soal rezeki ini dalam pandangan Islam?

Rezeki manusia sudah ditetapkan Allah sejak dalam kandungan tepatnya pada usia kandungan 4 bulan. Rezeki ditetapkan bersama dengan penetapan ajal, amalnya, dan kecelakaannya maupun kebahagiaanya.

Jika perhatikan kehidupan manusia di dunia, ada yang memiliki rezeki yang sangat lancar sehingga memiliki harta dan kekayaan yang melimpah, saat ini disebut dengan tajir melintir. Namun ada juga yang rezekinya seperti terlihat sangat sempit, dari saking sempitnya sampai tidak mampu untuk mencukupi kehidupannya sehari hari.

Kerja keras bukanlah indikator lancar dan tidaknya rezeki, seandaiknya kerja keras yang menjadi indikator lancarnya rezeki tentulah yang paling bekerja keraslah yang paling kaya seperti pekerja bangunan, kuli panggul dan sebagainnya.

Namun apa kenyataannya? kenapa orang yang kerjanya hanya duduk saja, terkadang banyak santai dirumah, tapi kekayaannya luar biasa? Nah, ini membuktikan kalau lancar dan tidaknya itu Allahlah yang mengatur. Allah lebih tahu mana yang terbaik buat hambanya, jangan kira saat ini rezeki kita masih sempit lalu Allah tidak sayang. Justru sebaliknya, Allah sayang terhadap kita, Allah lebih tahu terhadap apa yang terjadi dengan kita jika diberi kekayaan. lebih baik berbaik sangka kepada Allah.

Nah muslimah, tanpa kita sadari, mungkin kita pula yang menjadi penyebab terhalangnya pintu rezeki tersebut. Karena sejatinya segala kesulitan merupakan buah dari perbuatan kita sendiri. Karena itu, sebagai manusia kita harus intropeksi terhadap perilaku dan perbuatan diri kita sendiri. Apakah perilaku kita sudah sesuai dengan tuntunan dari Allah? Apakah perilaku kita melanggar aturan-aturan Allah?

Seperti halnya kemudahan lain, turunnya rezeki bisa dipengaruhi oleh dosa besar atau kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia itu sendiri. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut hal-hal yang menyebabkan dosa besar dan menghindarkan manusia dari kelapangan rezeki ini:

1.Menyekutukan Allah

Menyekutukan Allah adalah perbuatan syirik yang tidak akan diampuni Allah. Menyekutukan Allah sama saja dengan tidak memercayai keberadaaan dan kekuasaan-Nya. Perilaku menyekutukan Allah contohnya adalah dengan mencari jimat, memberikan tumbal, atau pesugihan karena memercayai bahwa hal tersebut dapat membuatnya kaya. Artinya mereka meyakini bahwa ada kekuatan lain yang mampu memberikan rezeki selain Allah.

Namun, sering kita lihat bahwa orang-orang yang melakukan pesugihan justru diberi kekayaan yang melimpah. Mengapa demikian? Harta melimpah tersebut bukan datang dari Allah, melainkan dari setan. Memang terlihat kaya, namun mungkin hidupnya tidak tenteram, diberi sakit, diberi banyak musibah, dan diberi banyak kesulitan lainnya.

Belum lagi hukuman yang menantinya kelak di akhirat. Maka, agar rezeki kita dilapangkan oleh Allah, dekatkanlah diri kita dengan Allah dan jangan sekali-kali menyekutukan Allah dengan apa pun selain-Nya.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |