loading...
Green SM berkolaborasi dengan mitra lokal dan masyarakat menanam 1.000 pohon mangrove di Pantai Bahagia, Bekasi, pada 1 September-1 Oktober 2025. Foto/Dok. SindoNews
BEKASI - Pantai Bahagia di Kabupaten Bekasi menjadi saksi nyata bagaimana abrasi perlahan menggerus daratan dan mengancam kehidupan warga setempat. Merespons hal itu, Green SM menanam 1.000 pohon mangrove di kawasan itu. Berkolaborasi dengan mitra lokal dan masyarakat, inisiatif ini dilaksanakan melalui kampanye Ride & Donate pada 1 September-1 Oktober 2025.
Sebagai penyedia layanan transportasi berbasis armada listrik sepenuhnya yang pertama di Indonesia, Green SM memandang keberlanjutan bukan hanya soal mengurangi emisi. Setiap perjalanan dengan kendaraan listrik memang berkontribusi memperbaiki kualitas udara, tetapi makna keberlanjutan yang sesungguhnya lebih dari itu. Baca juga: Abrasi Hantam Pesisir Jawa, Daratan Seluas 579 Hektare di Kabupaten Tangerang Hilang
Secara umum, rata-rata satu pohon dapat menyerap hingga 22 kilogram CO₂ per tahun tergantung jenis pohon dan kondisi tumbuhnya. Penanaman 1.000 pohon berpotensi menyerap berton-ton karbon setiap tahunnya, setara dengan emisi dari puluhan ribu kilometer perjalanan kendaraan berbahan bakar fosil.
Managing Director Green SM Indonesia Deny Tjia mengatakan, keberlanjutan adalah langkah bersama. Setiap perjalanan yang dilakukan pengguna Green SM sudah berkontribusi pada udara yang lebih bersih.
Menurutnya, kegiatan penanaman mangrove ini menunjukkan bagaimana dunia usaha dan masyarakat dapat berkolaborasi untuk memulihkan alam dan melindungi generasi mendatang. ”Ini adalah salah satu dari banyak langkah yang akan terus kami lakukan seiring perluasan Green SM di seluruh Indonesia, memastikan kemajuan dan kelestarian berjalan beriringan,” katanya dalam siaran pers, Rabu (5/11/2025).
Bekerja sama dengan LindungiHutan, yayasan yang bergerak di bidang konservasi hutan, pohon mangrove dipilih bukan tanpa alasan. Akar pohon ini terbukti mampu menahan laju abrasi dan banjir, memperkaya ekosistem pesisir, sekaligus menyerap CO₂.
Bagi masyarakat Pantai Bahagia, keberadaan mangrove bukan hanya soal lingkungan, melainkan juga penopang ekonomi melalui berbagai produk olahan. Dalam kegiatan penanaman ini, Green SM mengajak sekitar 50 peserta untuk turut berpartisipasi aktif. Mereka terdiri dari pengguna, mitra pengemudi, hingga kreator konten terpilih yang bersama-sama ikut menanam mangrove di kawasan Pantai Bahagia.


















































