Jakarta -
Sebuah video viral memperlihatkan kedua mata seorang anak perempuan di Kota Palembang, Sumatera Selatan, bernama Fatiyah lebam dan merah sepulang dari sekolah. Diduga mata siswa SD itu lebam karena mengalami penganiayaan.
Dilansir detiksumbagsel, Rabu (5/11/2025), dalam video yang beredar di media sosial dilihat detikSumbagsel, Senin (3/11/2025), disebutkan bahwa mata bocah tersebut lebam dan memerah saat pulang dari sekolah. Menurut guru bocah tersebut, mata lebam yang dialaminya disebabkan kebanyakan bermain handphone.
Orang tua Fatiyah sempat menanyakan penyebab lebamnya mata Fatiyah, tapi guru tersebut tidak tahu dan bukan dia yang melakukannya. Bahkan, kata guru tersebut, mata Fatiyah lebam karena kebanyakan main handphone, sementara menurut ibunya, Fatiyah jarang bermain handphone.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu ketika Erna bertanya kepada anaknya mengapa matanya lebam, Fatiyah hanya diam dan tidak menjawab. Erna pun ingin melaporkan kejadian tersebut ke polisi, tapi respons salah satu guru mengatakan tidak asal tuduh karena tidak ada saksi dan rekaman CCTV.
Kini Fatiyah mengalami trauma berat jika ditanya terkait kejadian tersebut dan ia pun enggan pergi ke sekolah. Untuk memastikan keadaan mata Fatiyah, Erna pun mengajak putrinya ke RS Bunda untuk berobat dan menurut petugas medis di sana lebamnya mata Fatiyah karena pukulan atau benda tumpul.
Polisi Selidiki
Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono mengatakan pihaknya masih bekerja mengumpulkan bukti dan keterangan saksi terkait dugaan penganiayaan yang dialami siswa SDN 150 Palembang tersebut. Polisi saat ini masih menunggu hasil visum.
"Hingga kini kasus terus masih dalam penyelidikan. Untuk visum sudah kami lakukan dan kami masih menunggu hasilnya. Untuk hasilnya akan kami sampaikan secara terbuka," katanya, Selasa (4/11/2025).
Menurut Harryo, hasil visum menjadi langkah awal untuk memastikan penyebab lebam di bagian mata korban.
"Visum itu sangat penting untuk mengetahui apakah lebam tersebut dikarenakan pukulan benda tumpul atau benda tajam, sehingga dapat mengetahui gambaran sebenarnya dari peristiwa yang terjadi," ungkapnya.
Simak selengkapnya di sini.
(yld/idh)















































