Jakarta -
Wacana motor gede (moge) boleh masuk tol hidup kembali usai disampaikan pimpinan di Komisi V DPR yang membidangi transportasi, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras. Wacana ini nyatanya bukan barang baru.
Beberapa tahun belakangan, usulan itu pernah muncul dan menuai pro dan kontra. Simak rangkuman detikcom, Minggu (26/1/2025).
Diusulkan Bamsoet
Pada 2023 lalu, Ketua MPR periode 2019-2024 Bambang Soesatyo (Bamsoet) pernah beberapa kali melempar wacana agar para pengelola jalan tol membangun jalur khusus motor yang terpisah dengan jalur tol mobil. Tujuannya agar para pengendara motor bisa turut berkendara di jalan tol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menyebut saat ini Indonesia sudah memiliki jalan tol yang bisa dilalui sepeda motor, seperti yang ada di Bali melalui Bali Mandara Toll Road serta Jagat Kerthi Toll Road yang sedang dibangun untuk mempermudah akses Gilimanuk-Mengwi.
Lebih lanjut, ia menyebut keberadaan jalan tol bagi sepeda motor bisa menyelamatkan banyak nyawa dan menekan angka kecelakaan sepeda motor di jalan raya. Selain itu, juga dapat mengurai kepadatan jalan umum dengan kendaraan roda dua, serta meningkatkan potensi pendapatan para pengelola jalan tol itu sendiri.
"Saya tantang para pengelola jalan tol, khususnya yang sudah mengeruk keuntungan besar dari hak pengelolaan jalan tol selama ini untuk ikut memikirkan pembangunan jalur khusus sepeda motor tanpa dana pemerintah. Jalur tol khusus sepeda motor tersebut dapat dibuat di sisi kanan dan kiri jalur tol yang masih ada lahan kosongnya. Seperti di tol Trans Jawa, Cipularang, maupun tol Jagorawi," tutur Bamsoet.
Klub Moge Ungkit Pajak Belasan Juta Setahun
Presiden Motor Besar Club Indonesia (MBCI) Irianto Ibrahim, pada 2023, juga sempat menyampaikan keinginannya agar moge boleh melintasi jalan tol alias bebas hambatan. Salah satu alasannya ialah agar menghindari keresahan masyarakat ketika melewati jalur-jalur non tol.
"Untuk mengurangi masyarakat yang marah-marah kalau kita lewat. Kita tidak minta di jalur tol semua," kata Irianto saat dihubungi detikcom, Rabu (11/3/2023) silam.
Diungkapkannya, pemilik moge juga sudah memberikan pendapatan buat negara karena pajak motor gede yang lebih tinggi dibanding motor atau kendaraan lain.
Irianto melanjutkan pemilik moge umumnya sudah biasa dengan kondisi jalan tol berkat pengalaman touring keliling dunia. Untuk izin masuk tol juga berdasarkan sertifikat berkendara, nama besar klub pun bakal bertanggung jawab jika terjadi insiden.
"Itu bukan suatu alasan lagi, setiap yang masuk tol sudah mendapat sertifikasi dari ketuanya. Jadi tidak sembarang bisa masuk tol, harus ada sertifikat safety riding-nya, gitu," kata dia.
Sahroni Tak Setuju
Ahmad Sahroni, saat baru didapuk sebagai Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) periode 2023-2028 pada Januari 2023 lalu, pernah menyampaikan pandangannya soal usulan moge boleh masuk tol. Sahroni menyatakan tidak menyetujui wacana tersebut dengan alasan keselamatan.
"Sebagai Ketua Umum HDCI baru, saya belum setuju untuk saat ini dikarenakan perlu kajian sangat mendalam dan harus melalui proses yang cukup panjang," kata Ahmad Sahroni saat dihubungi detikcom, Senin (30/1/2023).
Wakil Ketua Komisi III DPR ini melanjutkan, infrastruktur tol dan kondisi lalu lintas di Indonesia saat ini berbahaya untuk dilintasi pengguna moge.
"Dengan keadaan jalan tol yang kita miliki sekarang ini, jumlah kendaraan yang begitu banyak yang berakibat kemacetan itu sangat rentan terjadinya kecelakaan lalu lintas," tambahnya.
Diusulkan Lagi di 2025
Terbaru, usulan itu dilontarkan Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras. Andi menilai kebijakan itu dapat menambah pendapatan negara.
"Sekedar masukan aja sebenarnya untuk sebagai salah satu pengguna yang potensial menurut saya. Kalau kita berbicara tentang selama ini kita melihat juga kan, moge dalam hal ini misalkan motor pengawal, itu kan bisa masuk gitu loh. Kalau boleh dibilang nothing is different-lah dengan motor gede yang lainnya gitu," kata Andi kepada wartawan, Jumat (24/1/2025).
Andi mengatakan pertimbangan motor gede dapat masuk ke jalan tol, salah satunya terkait pendapatan yang bukan hanya dari kendaraan roda empat. Kendaraan moge, kata dia, juga dinilai tak akan merusak struktur jalan tol.
"Jadi pertimbangan-pertimbangan saya sebenarnya hanya sebagai salah satu pangsa pasar jalan tol kita, potensi pendapatan jalan tol yang mana kemudian saya kira tidak memberikan dampak yang sangat jelek terhadap jalan tol," ujar Politikus Gerindra ini.
"Karena tidak terlalu berat dan tidak seperti kendaraan logistik yang begitu besar. Tentu tergantung sama kondisi jalan gitu loh. Kalau motor gede ini kan cenderung menurut saya tidak merusak, tinggal membuat aturannya aja. Aturan bagaimana agar supaya tertib berkendara gitu loh," tambahnya.
Andi mengatakan potensi pendapatan negara dari moge di jalan tol sangat besar. Ia membuka peluang pendapatan yang masuk bukan hanya dari kendaraan roda empat.
"Saya nggak tahu jumlah moge di Indonesia ada berapa banyak. Kalau misalkan kita hitung aja potensinya, berapa jumlah yang ada di Indonesia, kalau mereka menggunakan fasilitas jalan tol tentu menambah pendapatan jalan tol itu sendiri. Itu loh korelasinya tentu dengan pendapatan bisa masuk, bahkan pendapatan ke negara juga. Kepada jalan-jalan tol yang dikelola negara," ucapnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu