Legislator Sebut Penanganan Banjir Jakarta Lebih Baik, Ingatkan Titik Rawan

6 days ago 12

Jakarta -

Anggota Komisi D DPRD Jakarta Fraksi Golkar, Judistira, mendapat laporan sejumlah saluran air di Jakarta tak dapat menampung debit air sehingga banjir terjadi. Meski demikian, Judistira menilai penanganan banjir di Jakarta lebih baik dari sebelumnya.

"Ya yang pertama yang kita alami beberapa hari ini adalah hujan ekstrem ya, jadi curah hujan kita di angka 368 mm, ini kan terbilang tinggi, hampir sama saat banjir besar di tahun 2020, walau ya alhamdulillah kami Komisi D mendapatkan laporan dari Plt. Kadis SDA bahwa kiriman dari Katulampa tidak terlalu ekstrem, namun tetap saluran-saluran kita, baik saluran makro maupun mikro, ini banyak tidak bisa menampung debit air yang tinggi," kata Judistira kepada wartawan, Rabu (29/1/2024).

Judistira menilai koordinasi Pemprov Jakarta cukup cepat serta pompa air dapat berfungsi menangani banjir. Penanganan lebih baik juga dinilai karena koordinasi lintas sektor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ditanya, apakah jajaran Pemprov Jakarta sudah baik dalam penanganan banjir kali ini, saya bisa katakan cukup baik, semua berkoordinasi cepat, saya lihat dari Dinas SDA semua personel kemudian pompa-pompa semua berfungsi, juga dinas terkait ya BPBD, kemudian dari kepolisian juga bekerja cepat membantu masyarakat, koordinasi dan kerja sama antar sektoral sudah jauh lebih baik" ucapnya.

Lebih jauh, Judistira tetap mewanti-wanti agar memperhatikan titik-titik rawan banjir. Serta diminta mengantisipasi banjir rob dengan mengoptimalkan fungsi pompa air.

"Jadi dari Komisi D, baik pimpinan maupun anggota, terus berkoordinasi ya khususnya dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), ya kita minta titik-titik yang selalu rawan banjir ini diidentifikasi dan kita perbaiki saluran saluran nya, kemudian teman-teman Komisi D minta agar pompa-pompa semua bekerja dengan baik dan ya semoga satu atau dua hari ini tidak ada banjir rob ya, ini kita tidak inginkan tapi perlu kita antisipasi," imbuhnya.

Pemprov Jakarta sebelumnya mempertimbangkan kembali melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) bila BMKG menyatakan cuaca ekstrem bakal terjadi. Modifikasi cuaca akan diberlakukan dalam minggu ini.

"Kami rencanakan dalam 2-3 hari ini (melakukan modifikasi cuaca). Sepanjang memang nanti kita melihat cuacanya lebat, mengarah ekstrem, kami akan lakukan (OMC)," kata Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi di TMII, Jakarta Timur, Rabu (29/1).

(rfs/idh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |