Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi NasDem, Irma Suryani Chaniago, menyoroti kasus keracunan yang dialami ribuan pelajar usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah. Salah satu yang jadi perhatiannya ialah jam produksi menu MBG.
"Sejak awal Komisi IX sudah menyampaikan agar SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) dapat bekerja profesional, memiliki tempat penyimpanan pangan yang disesuaikan," ujar Irma kepada wartawan, Jumat (26/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan setiap SPPG harus dilengkapi ruang penyimpanan barang kering dan basah. Dia mengatakan jam masak makanan juga harus disesuaikan.
"Misalnya tiap SPPG butuh ruangan penyimpanan barang kering maupun basah (chiller) dan memasak makanan di atas jam 03.00 pagi agar makanan yang didistribusikan tetap fresh ketika dikonsumsi untuk makan siang, toh lauk dan sayur yang dimasak satu variasi menu setiap hari, jadi harusnya SPPG yang profesional tidak kesulitan," ujarnya.
Irma mengatakan jam masak yang terlalu cepat berpengaruh pada kualitas makanan saat hendak dikonsumsi para penerima manfaat. Padahal, kata dia, makanan yang disiapkan juga dikonsumsinya saat siang hari.
"Pastilah (basi), karena kan untuk makan siang," ujarnya.
Perihal makan bergizi gratis (MBG) basi karena dimasak sekitar pukul 02.00 dini hari disinggung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Ia menyebut itu alasan MBG membuat siswa keracunan.
Dilansir detikJogja, hal ini disampaikan Sri Sultan dalam pidatonya di acara gerakan pangan murah di DPKP DIY hari ini. Menurutnya, memasak untuk banyak orang seperti ini tidaklah rumit.
"Sebetulnya nggak rumit, kenapa keracunan? Nggak usah menggunakan orang kimia gitu, sudah. Masaknya jam setengah 2 pagi, dimakan jam 08.00 saja sudah mesti wayu (basi). Udah. Itu airnya disendok begini sudah mulur itu. Udah itu pasti," kata Sultan dalam sambutannya di DPKP DIY, Jumat (26/9).
Simak Video 'Polisi Selidiki Kasus Belasan SD di Palembang Keracunan MBG':
(maa/gbr)