KSAU: Doktrin Swa Bhuana Paksa Akan Berubah

2 days ago 7

Jakarta -

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Tonny Harjono akan mengubah doktrin TNI AU, Swa Bhuana Paksa. Tonny mengatakan perubahan doktrin untuk mengakomodasi kemampuan pesawat milik TNI AU.

Hal itu disampaikan Tonny setelah memimpin Rapim TNI AU di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (3/2/2025). Tonny mengatakan perubahan doktrin untuk mengakomodasi kemampuan pesawat tempur seperti Rafale.

"Terkait nanti doktrin ke depan juga akan berubah tentunya. Doktrin ke depan, jadi kita akan menyederhanakan doktrin Swa Bhuana Paksa, kita sedang merevisi, isinya nanti akan mengakomodir kemampuan pesawat-pesawat yang akan kita miliki termasuk pesawat Rafale," kata Tonny.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Swa bhuana paksa' adalah kata-kata dalam bahasa Sanskerta yang artinya kurang lebih 'sayap tanah air'. Doktrin tersebut juga tercantum pada lambang TNI AU.

Doktrin turunan terbaru nanti akan mengakomodasi operasi udara tanpa awak, penggunaan siber, hingga radar. Dia berharap perubahan doktrin Swa Bhuana Paksa dapat selesai pada tahun ini.

"Nanti di dalamnya juga bagaimana operasi udara menggunakan pesawat tanpa awak. Kemudian siber, kemudian penggunaan radar yang nanti jauh lebih baik dibanding radar yang sekarang, itu akan diwadahi di dalam doktrin itu," katanya.

"Harapannya, tahun ini akan jadi doktrin Swa Bhuana Paksa, kita akan membuat lagi doktrin-doktrin turunannya. Ada jukref-jukref, petunjuk referensi, yang akan kita buat turunan dari doktrin Swa Bhuana Paksa itu. Ini masih ada waktu, di tahun ini harapannya nanti doktrin intinya Swa Bhuwana Paksa itu bisa kita selesaikan, jadi semua akan beradaptasi," jelasnya.

Meski ada perubahan doktrin, Tonny mengatakan sejumlah cara latihan TNI AU tidak mengalami perubahan, seperti dalam Latihan Angkasa Yudha. Dia mengatakan perubahan doktrin menekankan pada akomodasi kemampuan pesawat yang dimiliki TNI AU.

"Caranya sama, hanya memang nanti pelaksanaan teknis pelaksanaannya yang sedikit akan berbeda mengikuti dari kemampuan pesawat," ucapnya.

"Tetapi latihan Angkasa Yudha-nya sendiri, kalau sekarang kan ada latihan posko, manuver lapangan, kemudian firepower demo, itu masih sama. Tetapi nanti di dalamnya, misalnya pesawat Rafale akan bertindak seperti apa, kita akan menyesuaikan sesuai dengan doktrin yang kita buat," katanya.

(dnu/dnu)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |