Jakarta -
Wilayah Jabodetabek diguyur hujan deras sejak sore kemarin. Hal ini menyebabkan sejumlah ruas jalan di Jakarta dilanda banjir, salah satunya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Banjir di Kelapa Gading ini tersebar di sejumlah titik. Ketinggian banjir juga berbeda-beda.
Ada 7 Titik Banjir di Kelapa Gading
Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko mengatakan ketinggian banjir di tujuh titik ini berbeda-beda. Ketinggian banjir mulai dari 15 sentimeter hingga 40 sentimeter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk titik yang terendam banjir di kawasan wilayah kecamatan Kelapa Gading ada tersebar di tujuh titik. Ada di Pegangsaan 2, Boulevard, jalan Nias, Pelepah, dan jalan Hibrida. Jalan Hibrida paling tinggi airnya," kata Kompol Seto Handoko kepada wartawan di Jalan Hibrida, Kelapa Gading, Jakut, Rabu (29/1/2025).
Per Rabu (29/1) pukul 14.00 WIB, banjir sudah lebih surut dari sebelumnya. Mereka juga melakukan upaya antisipasi banjir dengan menempatkan pompa untuk penyedotan air.
"Kondisi banjir sementara masih sudah surut, tapi setengah jam yang lalu memang curah hujan kembali meningkat kembali. Namun demikian dari pihak Kecamatan, Koramil dan Polsek Kelapa Gading bersama dengan Polres Jakarta Utara menyiagakan pompa-pompa air yang tersedia di beberapa titik di kecamatan Kelapa Gading," imbuh Seto.
Genangan sisa banjir di Kelapa Gading, 29 Januari 2025, pukul 18.00 WIB. (Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom)
Terjang Banjir di Kelapa Gading, Warga Jalan 75 Menit sampai Rumah
Salah satu warga bernama Zul Kurnia (25) terpaksa harus berjalan kaki untuk sampai di rumahnya di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Ia terjebak banjir pada Selasa (28/1/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.
"Terjebaknya dari Mal of Indonesia, (lalu lintas) sudah lumpuh total," kata Zul saat dihubungi Rabu (29/1/2025).
Dia mengatakan ruas jalan di sekitar Mal of Indonesia, Kelapa Gading, tergenang air. Kendaraan pun banyak yang berhenti hingga menyebabkan kemacetan parah di lokasi.
"Kendaraan banyak yang berhenti dan menyebabkan macet panjang. Serta menuju ke flyover Sunter banyak genangan setinggi betis bawah," katanya.
"Kendaraan mogok juga ada di sebelum Tol Sunter," sambung Zul.
Zul memutuskan untuk jalan kaki dari tempat kerjanya di Mal of Indonesia. Dia berjalan selama 75 menit untuk sampai di rumahnya.
"Saya jalan kaki dari MOI menuju Cempaka Putih menempuh hamper satu jam 15 menit di bawah hujan juga," katanya.
Baca berita di halaman selanjutnya.
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu