Jakarta -
Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mewanti-wanti pemerintah terkait pengadaan layar digital pintar atau smart digital screen ke sekolah-sekolah. Hetifah mengatakan program smart tv ini merupakan upaya memperkuat digitalisasi pendidikan karenanya harus transparan.
"Komisi X DPR RI memandang program pengadaan smart TV di setiap kelas sebagai langkah terobosan yang signifikan dalam memperkuat digitalisasi pendidikan," kata Hetifah kepada wartawan, Rabu (24/9/2025).
"Program pengadaan smart TV ini merupakan salah satu prioritas strategis di era digital untuk mendorong cara baru dalam teknis pembelajaran, sehingga ada pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah di Indonesia," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hetifah meminta agar pengadaan ini dilakukan secara efisien sesuai kebutuhan. Sebab, pengadaan tersebut memiliki anggaran yang cukup besar.
"Dengan nilai anggaran yang besar, tentu transparansi dan akuntabilitas harus menjadi prioritas. Oleh karena itu, program pengadaan ini harus dilakukan secara efisien, sesuai kebutuhan sekolah," paparnya.
Sementara itu, kata dia, untuk daerah yang belum memiliki listrik dan internet, pemerintah harus segera melakukan percepatan pembangunan infrastruktur. Hal itu guna mendukung program tersebut.
"Selain itu, peningkatan kapasitas guru juga diperlukan agar perangkat tersebut benar-benar mendukung pembelajaran," ujarnya.
"Jangan sampai investasi ini hanya menjadi proyek yang tidak efisien karena pemanfaatannya minim akibat sekolah tidak siap secara teknis maupun sumber daya manusianya," imbuh dia.
Smart TV Bakal Disebar ke 330 Ribu Sekolah
Diketahui, pemerintah tengah menyiapkan distribusi layar digital pintar atau smart digital screen untuk sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Presiden Prabowo Subianto menargetkan proses distribusi akan mencapai 330 ribu sekolah hingga akhir 2025.
"Tahun ini kita harapkan 330 ribu sekolah (termasuk sekolah rakyat) akan dapat. 10 November 2025, (nanti) 100 ribu sekolah akan dapat, sekarang baru 10 ribu," kata Prabowo setelah meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025).
Prabowo menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di Sekolah Rakyat. Teknologi ini diharapkan mendukung pembelajaran jarak jauh dan pemerataan akses pendidikan.
"Sekarang pun kita sudah sebarkan, tapi baru mampu satu sekolah, satu layar digital pintar, istilahnya smart digital screen. Baru mampu satu sekolah satu. Tapi berarti tahun ini kita harapkan 330 ribu sekolah akan dapat," ujarnya.
(amw/gbr)