Kemensos Latih 41 Pendamping Rehabilitasi Sosial Lansia di Kalbar

2 hours ago 1

Jakarta -

Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Kementerian Sosial (Kemensos) melatih 41 pendamping rehabilitasi sosial dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan lansia.

Melalui kegiatan tersebut, para pendamping dibekali pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam memberikan perawatan bagi lansia. Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Suratna, menyampaikan peningkatan kapasitas pendamping ini menjadi kunci dalam memastikan kualitas hidup lansia tetap terjaga.

"Khususnya yang berada dalam kondisi bedridden. Pendamping diharapkan tidak hanya mampu melakukan perawatan dasar, tetapi juga menjadi fasilitator yang membimbing keluarga dalam memberikan dukungan sosial dan emosional," katanya melalui keterangan tertulis, Sabtu (8/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peserta merupakan garda terdepan yang selama ini mendampingi lansia di tingkat keluarga, komunitas, Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), hingga sentra layanan sosial.

Suratna menambahkan, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat pelaksanaan program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dan Program Permakanan, serta memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar dan peningkatan kualitas hidup lansia melalui layanan yang lebih manusiawi, profesional, dan terintegrasi di tingkat komunitas.

Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari rangkaian kegiatan serupa yang sebelumnya digelar di beberapa wilayah, termasuk Kota Medan. Dengan mengusung pendekatan Care Economy, Kemensos menekankan pentingnya pelayanan lansia yang tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga pada kebutuhan emosional, psikososial, dan kualitas hidup secara menyeluruh.

Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi tentang Kebijakan Care Economy bagi Lansia, Pendekatan Manajemen Kasus, serta Pemenuhan Kebutuhan Dasar lansia di lingkungan keluarga maupun lembaga sosial.

Sesi inti berupa praktik langsung Activity Daily Living (ADL) memberikan pengalaman nyata kepada peserta, mencakup teknik memindahkan lansia dengan aman, membantu mobilisasi, menjaga kebersihan diri, menata posisi untuk mencegah luka tekan, hingga teknik pemberian makan yang aman dan nyaman.

Selain meningkatkan keterampilan teknis, pelatihan ini juga memperkuat kemampuan komunikasi empatik dan ketahanan emosional para pendamping.

Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak drg. Trisnawati, sekaligus salah satu pemateri menyampaikan pentingnya peningkatan kapasitas pendamping lansia melalui kegiatan tersebut.

"Pelatihan ini penting untuk memperkuat kemampuan, keterampilan, dan empati para pendamping dalam menangani berbagai permasalahan lanjut usia," tuturnya.

Menurutnya, pendamping perlu siap mendukung lansia agar tetap mandiri, aktif, dan produktif di lingkungannya, sehingga masa senja dapat dijalani dengan bahagia.

Melalui pelatihan ini, Kemensos berharap para pendamping tidak hanya terampil dalam aspek teknis pelayanan, tetapi juga mampu berperan sebagai fasilitator yang memberdayakan keluarga, sehingga perawatan lansia dapat dilakukan berkelanjutan, baik di rumah maupun di lingkungan komunitas.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Sentra Antasena Magelang, Poltekesos Bandung, dan Dinas Sosial Kota Pontianak. Mereka berbagi pengalaman lapangan dan strategi kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat layanan sosial bagi lansia.

(akd/ega)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |