Jakarta -
Stasf Khusus Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Herzaky Mahendra, melakukan rangkaian kunjungan kerja di Kalimantan Barat untuk meninjau pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025. Peninjauan tersebut dilakukan di dua lokasi, yakni Sanggau Kulor di Kota Singkawang serta Dusun Senseng, Desa Segedong, Kabupaten Sambas.
Dalam kunjungan tersebut, Herzaky turut didampingi Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I, M. Tahid; Kepala SNVT PJPA Kalimantan I, Taufan Adrianto; Anggota DPRD Provinsi Kalbar, M. Isa; serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Inpres Nomor 2 Tahun 2025 mengatur percepatan pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, serta operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi sebagai langkah strategis untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional. Kebijakan ini menjadi salah satu prioritas utama pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Sanggau Kulor, Kecamatan Singkawang Timur, Herzaky meninjau salah satu titik pembangunan jaringan irigasi yang akan mengairi sekitar 35 hektare lahan pertanian yang selama ini bergantung pada air hujan. Pembangunan saluran irigasi sekunder sepanjang kurang lebih 4 kilometer direncanakan menjadi tulang punggung sistem pengairan, ditambah rencana pembangunan sejumlah embung untuk memastikan ketersediaan air yang lebih stabil sepanjang musim.
Herzaky menegaskan peninjauan ini bertujuan memastikan pembangunan berjalan tepat sasaran dan memberikan manfaat langsung bagi petani.
"Pembangunan irigasi harus benar-benar mendukung swasembada pangan dan memberikan dampak nyata bagi petani," tegas Herzaky, dalam keterangan tertulis, Minggu (16/11/2025).
Ia menekankan apa yang dilakukan sejalan dengan arahan Presiden Prabowo, pembangunan infrastruktur harus meningkatkan produktivitas daerah dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini juga selaras dengan misi pembangunan Menko AHY yang menempatkan infrastruktur sebagai alat penggerak ekonomi rakyat dan penguat sektor pangan.
Selanjutnya, Herzaky melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Inpres 2/2025 di Dusun Senseng, Desa Segedong, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas. Ia meninjau progres pembangunan saluran irigasi tersier sepanjang sekitar 400 meter yang akan diperpanjang hingga mencapai 1 kilometer untuk menopang lahan pertanian seluas kurang lebih 45 hektare.
Tak hanya itu, Herzaky turut menegaskan pembangunan saluran irigasi merupakan fondasi penting dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Kami mengecek dan memastikan petani dapat meningkatkan produktivitas dengan adanya irigasi. Jika sudah selesai, tolong dijaga bersama, dan selama pembangunan mohon dikawal," ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Desa Segedong, Yendi, menyampaikan wilayahnya yang didominasi lahan tadah hujan kini memiliki pengairan lebih stabil setelah dilakukan normalisasi dua tahun lalu. Dari total 192 hektare lahan pertanian, para petani rata-rata mampu menghasilkan 600-800 kilogram panen per hektare.
"Dengan adanya irigasi ini, petani tidak lagi kekurangan air. Semoga membawa berkah dan meningkatkan hasil panen masyarakat," ujar Yendi.
Kemudian, Kepala Dusun Senseng, Sabirin Fauzi, menyampaikan apresiasi dan berharap produktivitas pertanian dapat meningkat sehingga warga bisa melakukan panen hingga tiga kali setahun.
Dusun Senseng dihuni sekitar 200 kepala keluarga, dengan empat kelompok tani dan satu gapoktan bernama Sumber Anugerah.
Tonton juga video "AHY Soroti Bandara Kertajati: Bagus tapi Lokasinya Antah Berantah"
(prf/ega)


















































