Jakarta -
Polisi Selangor menahan seorang WNI terkait kasus penembakan oleh aparat Malaysia yang menewaskan WNI di lepas pantai Tanjung Rhu, Banting. Pemerintah Indonesia minta penjelasan dan akses kekonsuleran.
"Berdasarkan pernyataan Polis Diraja Malaysia (PDRM) di media, pada tanggal 1 Februari 2025 Kepolisian Selangor telah menangkap 1 WNI terkait kejadian ini. WNI tersebut memasuki Malaysia dengan visa turis dan ditahan oleh kepolisian untuk membantu investigasi. Hingga saat ini KBRI Kuala Lumpur belum menerima notifikasi kekonsuleran atas penangkapan tersebut," demikian keterangan Kemlu RI dikutip situs resmi, Senin (3/2/2025).
"KBRI telah mengirimkan Nota Diplomatik kepada Pemerintah Malaysia untuk meminta penjelasan dan akses kekonsuleran bagi WNI dimaksud," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun Kemlu RI menyampaikan perkembangan dua WNI yang menjalani operasi akibat ditembak aparat Malaysia. Satu korban inisial MH asal Aceh sudah dalam kondisi stabil dan dipindahkan ke ruang rawat pasien.
"Informasi mengenai kondisi MH juga telah disampaikan langsung kepada pihak keluarga yang bersangkutan oleh Kementerian Luar Negeri," tulis Kemlu RI.
Kemudian satu WNI yang juga menjalani perawatan masih berada di rumah sakit. Korban belum bisa memberikan keterangan dan belum terverifikasi identitasnya.
Sebelumnya, pada Jumat (31/1), KBRI Kuala Lumpur bertemu dengan Kepala Ibu Pejabat Polis Kontinjen (IPK) Selangor (Kepala Kepolisian Daerah Selangor). Kepala Polis menyampaikan komitmennya untuk melakukan penyelidikan yang menyeluruh, cepat dan transparan, termasuk terhadap petugas Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang terlibat.
Dari tiga pasal yang digunakan dalam penyelidikan dimaksud, terdapat satu pasal dalam Akta Senjata Api yang digunakan untuk menginvestigasi petugas APMM atas dugaan kesalahan dalam penggunaan senjata.
Guna keperluan penyelidikan, aparat APMM yang berpatroli di malam kejadian telah dibebastugaskan. APMM telah menyatakan bersedia bekerjasama dengan PDRM dalam proses investigasi.
(idn/whn)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu