Jakarta -
Komunitas driver ojek online (ojol) mengeluhkan adanya program aplikasi serba goceng ke Komisi V DPR. Anggota DPR pun diberi tahu arti Aceng jika tidak mengerti.
Hal itu disampaikan Eki Zakiya Aziz dari perwakilan Garda saat RDPU bersama Komisi V DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2025). Eki mulanya mengatakan fokus driver online saat ini ialah potongan biaya 10%.
"Saya rasa Komisi V tempat yang pas untuk membantu kami sampai semua harapan kami terwujud di 10%. Selain itu, perbandingan di negara Malaysia itu online hanya 6% mereka bisa hidup, kenapa di Indonesia harus 20%, bahkan lebih dari 20%," kata Eki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami datang ke sini untuk fokus meminta bantuan kepada bapak-bapak di Komisi V untuk dapat memutuskan 10% harga mati untuk teman-teman driver online," sambungnya.
Kemudian, Eki pun mengeluhkan adanya program serba goceng. Menurutnya, hal itu merupakan bentuk penjajahan terhadap rakyat.
"Selain itu, ada program Aceng yang sangat tidak manusiawi dan sangat menjajah rakyat Indonesia," kata Eki.
"Program apa, Bu?" tanya Ketua Komisi V Lasarus.
"Program Aceng yang mereka buat. Program Aceng itu aplikasi serba goceng. Jadi, Pak, kalau nggak ngerti goceng, Rp 5.000, Pak," jawab Eki.
Eki menyampaikan, dengan program itu, driver online hanya menerima Rp 5.000 dari berapa pun biaya yang dibayarkan oleh penumpang. Sementara semua risiko, kata Eki, ditanggung sendiri oleh para driver.
"Mereka bilang cover kami dengan asuransi, kenyataannya kami untuk mengklaim asuransi jika terjadi kecelakaan itu tidak mudah, itu prosesnya sangat panjang dan butuh waktu berbulan-bulan," jelasnya.
"Satu lagi aplikasi yang mereka buat, program slot yang Rp 3.000, kita bayar Rp 30 ribu untuk slot, jika kita tidak bayar, kita tidak dapat untuk order. Jadi tolong untuk dua program yang mereka bentuk untuk menjajah secara perlahan lahan, menyerap darah Indonesia tolong dihapuskan," imbuh dia.
(amw/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini