Horor Tebing Longsor hingga Bikin Rumah Porak-poranda di Bogor

10 hours ago 5
Jakarta -

Hujan deras menyebabkan tebing setinggi 10 meter longsor di Kota Bogor, Jawa Barat. Insiden horor itu membuat sejumlah rumah warga di bawah tebing porak-poranda.

Dirangkum detikcom, Selasa (28/10/2025), peristiwa ini terjadi di Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, pada Senin (27/10). Ada 12 rumah warga di bawah tebing yang terdampak.

"Sementara ini terdampak 12 rumah, 18 KK, 60 jiwa, data masih bergerak masih kira verval (verifikasi dan validasi). Untuk korban luka atau jiwa insyaallah nggak ada," kata Kalak BPBD Kota Bogor Dimas Tiko Prahadi Sasongko dalam keterangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lurah Bondongan Yanti Maryati mengatakan longsor terjadi pada tebing jalan yang biasa dilalui warga. Akibat kejadian ini, akses jalan warga dialihkan ke jalur lain untuk mengantisipasi longsor susulan. Sementara warga terdampak diungsikan sementara ke huntara.

"Betul, jadi yang longsor tebingan jalan warga. Kejadian longsor jam 17.10 WIB, info sementara yang terdampak 12 Rumah terendam banjir setinggi kurang lebih 1 meter," ucap Yanti.

Hujan deras mengakibatkan tebing jalan di kawasan pemukiman longsor di Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. (dok. ist)Foto: Hujan deras mengakibatkan tebing jalan di kawasan pemukiman longsor di Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. (dok. ist)

Penampakan Tebing Longsor di Bondongan Bogor

Pantauan di lokasi, tebing longsor imbas hujan deras semalam belum diperbaiki. Sebagian tebing longsor ditutupi terpal.

Tebing longsor mengakibatkan satu unit rumah yang berada persis di bawah tebing rusak. Tembok belakang rumah tersebut jebol terdorong material tanah dan batu.

Tebing setinggi 10 meter longsor imbas hujan deras dan membanjiri 12 rumah di Bondongan, Kota Bogor. Warga histeris ketika peristiwa terjadi. (M Sholihin/detikcom)Foto: Tebing setinggi 10 meter longsor imbas hujan deras dan membanjiri 12 rumah di Bondongan, Kota Bogor. Warga histeris ketika peristiwa terjadi. (M Sholihin/detikcom)

Material longsor juga menyumbat saluran pembuangan air atau selokan di bawah tebing. Petugas berseragam dengan tulisan SDA dibantu warga tampak bergotong royong membersihkan material longsor.

Sejumlah warga masih merapikan barang-barang di rumah yang terdampak banjir. Sejumlah petugas juga tampak sedang memperbaiki saluran air PDAM.

Kesaksian Warga

Warga bernama Kusnadi (45) mengatakan rumah jebol tertimpa longsoran merupakan rumah kosong yang sudah lama tidak dihuni. Sebanyak 12 rumah yang terdampak hanya terendam banjir dan tidak semua mengalami kerusakan.

"Itu yang tertimpa longsor cuma satu rumah sebenernya, cuma dari atas kelihatan dua ruangan. Nggak ada korban, itu rumah kosong, sudah lama nggak diisi (dihuni)," kata Kusnadi.

"Jadi yang rusak parah cuma rumah yang kosong itu karena posisinya kan di bawah tebing persis ya. (Rumah) yang lain cuma kebanjiran, ada yang pintunya rusak kedorong air," lanjutnya.

Kusnadi mengatakan longsor mengakibatkan pipa aliran air PDAM terputus. Saat ini warga kesulitan air bersih untuk keperluan rumah tangga.

"Iya, pipa PDAM putus karena longsor semalam ya. Sekarang disini mandi jadi susah, semua warga yang pake PDAM yang nggak punya air. Semalam sama tadi pagi ada pasokan, tapi kan kita perlu mandi sama masak juga," kata warga lain bernama Yanti.

Lebih lanjut, Kusnadi menceritakan detik-detik ngerinya tebing longsor yang terjadi saat hujan deras. Menurutnya, peristiwa terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, selepas azan Isya.

Kusnadi mengatakan air deras yang mengalir ke sejumlah rumah imbas longsor sempat membuat warga panik. Warga berteriak histeris tiba-tiba air masuk ke dalam rumah.

"Saya denger istri teriak-teriak banjir, terus warga juga ramai teriak semua. Saya cek di luar air sudah deras banget, pada masuk ke rumah, kursi sofa basah semua," kata Kusnadi.

Dia mengatakan mayoritas warga panik ketika tebing longsor dan air menerjang rumah-rumah. Warga pun menjaga agar tak ada korban pada peristiwa yang terjadi Senin (27/10) itu.

"Kelihatan paniklah semuanya, kan pada teriak semua tuh, saya bilang 'jangan keluar, jangan keluar'. Kalau saya kan mikirnya nyawa ya, takutnya ada anak kecil jatuh terus kebawa air ke got di bawah (jalan) ini, kalau kebawa (arus) susah nolongnya," imbuhnya.

Bupati Bogor Minta Kades-Camat Siaga

Bupati Bogor Rudy Susmanto meminta kepala desa hingga camat siaga bencana menjelang musim hujan. Sejumlah wilayah di Bogor rawan banjir hingga longsor saat musim hujan.

"Pemerintah desa, pemerintah kecamatan tentunya harus bersiap saat hujan besar turun. Yang kedua pada saat angin berembus sangat kencang, kita sama-sama berdoa mudah-mudahan seluruh masyarakat Bogor diberikan keselamatan," kata Rudy di Cibinong, Selasa (28/10).

Dia mengatakan bencana tidak bisa diprediksi dengan pasti. Dia mengatakan Pemkab Bogor melakukan antisipasi berdasarkan data BMKG.

"Tetapi yang namanya bencana tidak bisa diprediksi kita mempersiapkan segala sesuatu risikonya, kita mempersiapkan beberapa skenario-skenario berdasarkan ramalan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika," jelasnya.

Rudy meminta masyarakat di lokasi rawan bencana waspada. Dia mengatakan curah hujan akan meningkat dalam beberapa bulan ke depan.

"Di mana intensitas curah hujan tinggi beberapa bulan ke depan, dan kami pun mengimbau kepada seluruh masyarakat Bogor yang tinggal di daerah dekat dengan tebing, dekat dengan pelataran sungai untuk lebih waspada," ujarnya.

BMKG sendiri menyebutkan saat ini Indonesia berada pada peralihan musim kemarau ke hujan. Hal ini membuat cuaca sering berubah dari panas pada pagi hari menjadi hujan deras saat sore hingga malam.

(fas/isa)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |