HNW Sebut Kemenangan Palestina Jadi Penyelamat Peradaban & Kemanusiaan

4 days ago 11

Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menyebut kemenangan pejuang Palestina di Gaza terhadap penjajah Israel bukan hanya dalam konteks militer tapi juga dari sisi peradaban, kebudayaan, dan kemanusiaan global. Karena selama ini, Israel telah melanggar norma, hukum, konvensi internasional, dan genosida di Gaza.

Hal tersebut diungkapkan olehnya saat menyampaikan sambutannya di acara 'Konferensi Nasional Dalam Rangka Merayakan Kemenangan Palestina dan Gaza' sekaligus Peluncuran Buku 'Taufan Al-Aqsa' karya Ust. Fahmi Salim di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

"Israel bahkan mengabaikan dan melanggar berbagai keputusan lembaga-lembaga internasional yang kredibel seperti PBB, ICC, ICJ, Amnesty Internasional dan lainnya. Perlawanan para pejuang Palestina di Gaza sejak 7 Oktober 2023, membuka secara terang benderang kejahatan-kejahatan kemanusiaan Israel dan kemunafikan, serta standar ganda yang diberlakukan pendukung-pendukung Israel," kata HNW dalam keterangan, Sabtu (1/2/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan gencatan senjata dengan Hamas yang akhirnya 'terpaksa' disetujui oleh Israel, makin membuktikan betapa berbedanya peradaban dan kemanusiaan. Kalau dilihat dari perilaku Israel terhadap tawanannya yang tidak manusiawi dan sikap para pejuang di Gaza penuh keadaban yang bahkan secara terbuka diakui oleh para prajurit perempuan Israel yang ditawan oleh para pejuang Palestina.

"Kemenangan seperti ini, tentu kemenangan yang sangat dipentingkan terutama penyelamatan peradaban dan tata dunia global. Sebab, dengan berbagai pembangkangan dan pelanggarannya, hal itulah yang selama ini dimatikan oleh Israel. Saya sepakat dengan pernyataan Presiden Kolombia Gustavo Petro yang mengatakan bahwa membiarkan Gaza tau Palestina dibunuh/dijajah oleh Israel artinya, membiarkan peradaban dunia dibunuh oleh Israel," jelasnya.

"Karenanya, menyelamatkan Palestina dan menyelamatkan Gaza sama juga dengan menyelamatkan peradaban dunia, dan inilah yang dilakukan oleh para pejuang Palestina di Gaza, dan mereka berhasil melakukannya. Karenanya penting didukung agar terus berlanjut, dan penting disyukuri agar kemenangan ini mengantarkan kepada Pembebasan Masjid al-Aqsha, kemerdekaan Palestina dan perdamaian di kawasan," sambungnya.

Oleh karena itu, dia mengajak kemenangan warga Palestina patut disyukuri. Serta terus berharap agar warga Palestina bisa terus mendapatkan kemenangan-kemenangan lainnya.

"Tentu saja kita sangat memahami bahwa peristiwa kemenangan Gaza yang jatuh pada bulan Rajab patut kita syukuri. Dari sisi sejarah Islam, ada beberapa peristiwa besar yang terjadi di bulan Rajab dan terbukti sangat penting menghadirkan kemenangan-kemenangan berikutnya buat umat. Diantaranya, tanggal 27 Rajab Rasulullah di Isra dan Mi'rajkan. Dan kita mengetahui setelah peristiwa itu, ada peristiwa hijrah ke Madinah. Dan setelah itu berdirilah daulah madaniyah dan hadirlah Islam yang gemilang rahmatan lil alamin," jelasnya.

"Tanggal 27 Rajab juga, Sultan Salahuddin Al Ayyubi mengalahkan pasukan Salib dan membebaskan Al-Quds. Maka kita berkeyakinan bahwa kemenangan pejuang Gaza yang terkait dengan tanggal 27 Rajab kemarin juga akan membawa dampak-dampak positif untuk umat bahkan peradaban dan kemanusiaan," tambah HNW.

Dalam kesempatan itu, HNW menyampaikan bahwa penerbitan dan launching buku Taufan Al-Aqsa menjadi bagian yang sangat dipentingkan dalam peran atau upaya menyelamatkan peradaban dan peran untuk mengakhiri penjajahan pemikiran dan penyesatan informasi.

Serta menghilangkan ketidakberadaban yang dilakukan oleh Israel dan sekutunya, melalui berbagai rekayasa informasi yang bahkan korbannya sampai tidak bisa membedakan antara teroris (Israel) dengan korban teror dan genosida (Gaza).

Bahkan, lanjut HNW, dengan bangganya menyebut Gaza yang dibantu AS dengan alat kontrasepsi, padahal itu adalah Gaza di Mozambique bukan Gaza di Palestina. Mereka juga menebar tafsir menyesatkan soal hakikat Masjid al-Aqsha. Dia menilai hal itu perlu dikoreksi melalui karya ilmiah dan publikasi fakta-fakta seperti yang ditampilkan dalam buku Taufan Al Aqsa ini.

HNW menjelaskan kegiatan di MPR ini juga menegaskan kembali sikap prinsip Indonesia dalam membela dan mendukung Palestina. Hal itu sesuai dengan amanah dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 terutama pada alinea pertama dan keempat yang sudah disepakati diputuskan oleh MPR sebagai tidak bisa dilakukan perubahan.

Oleh karena itu, sikap Indonesia memang sudah sangat seharusnya tidak akan berubah mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel. Hal yang juga secara berulang disampaikan oleh Presiden-Presiden RI termasuk Presiden Prabowo.

"Dengan demikian kami di Parlemen, sangat mengapresiasi kerjasama antara seluruh pihak yang peduli kemanusiaan/peradaban dan mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel, untuk memaksimalkan momentum kemenangan Gaza ini, dengan memaksimalkan kolaborasi konstruktif," ungkapnya.

"Untuk itu, kami di Parlemen yang sudah memberi alas konstitusional yang sangat kuat, akan terus menjaga dan menguatkannya, sehingga menjadi bagian dari penguatan sikap Pemerintah dan keseluruhan Rakyat Indonesia serta membersamai masyarakat dunia menolak penjajahan dan menghadirkan kemerdekaan bagi Palestina, untuk perdamaian dan keselamatan kemanusiaan dan peradaban global," tutupnya.

(anl/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |