Jakarta -
Hari Lahan Basah Sedunia atau World Wetlands Day diperingati setiap tahun pada 2 Februari. Peringatan internasional ini menjadi pengingat akan peran lahan basah bagi manusia, ekosistem lain, dan iklim kehidupan kita.
Berikut serba-serbi peringatan Hari Lahan Basah Sedunia 2025.
Sejarah Hari Lahan Basah Sedunia
Dilansir situs PBB, Majelis Umum PBB pada tanggal 30 Agustus 2021 menetapkan tanggal 2 Februari sebagai Hari Lahan Basah Sedunia. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran akan urgensi pemulihan kerusakan lahan basah yang semakin cepat dan untuk mendorong konservasi dan pemulihannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari tersebut menandai tanggal diadopsinya "Konvensi Lahan Basah yang Penting secara Internasional" yang diadakan pada tahun 1971 di kota Ramsar, Iran, di pesisir Laut Kaspia.
Melalui penetapan kawasan lindung, penerapan kebijakan yang efektif, dan berbagi pengetahuan, Konvensi ini memungkinkan negara-negara untuk mengambil langkah-langkah guna melindungi lahan basah dan memanfaatkannya secara bijaksana. Diadopsi oleh 172 negara, setiap negara yang bergabung dengan Konvensi ini harus menetapkan setidaknya satu lahan basah untuk dimasukkan dalam Daftar Lahan Basah Penting Internasional.
Apa itu Lahan Basah?
Lahan basah adalah ekosistem, di mana air merupakan faktor utama yang mengendalikan lingkungan dan kehidupan tumbuhan dan hewan terkait. Definisi lahan basah secara luas mencakup ekosistem air tawar, laut, dan pesisir, seperti semua danau dan sungai, akuifer bawah tanah, rawa dan paya, padang rumput basah, lahan gambut, oasis, muara, delta dan dataran pasang surut, hutan bakau dan daerah pesisir lainnya, terumbu karang, dan semua lokasi buatan manusia seperti kolam ikan, sawah, waduk, dan tambak garam.
Tanah-tanah ini sangat penting bagi manusia dan alam, mengingat nilai intrinsik ekosistemnya, serta manfaat dan layanannya, termasuk kontribusi lingkungan, iklim, ekologi, sosial, ekonomi, ilmiah, pendidikan, budaya, rekreasi, dan estetika terhadap pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan manusia.
Meskipun lahan basah hanya mencakup sekitar 6 persen dari permukaan bumi, 40 persen dari semua spesies tumbuhan dan hewan hidup atau berkembang biak di lahan basah. Keanekaragaman hayati lahan basah penting bagi kesehatan kita, pasokan makanan kita, pariwisata, dan lapangan pekerjaan.
Lahan basah juga berperan dalam pengaturan air, termasuk pengendalian banjir dan pemurnian air. Lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia bergantung pada lahan basah untuk mata pencaharian mereka.
Tema dan Logo Hari Lahan Basah Sedunia 2025
Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia 2025 diperingati serentak pada Minggu (2/2/2025). Hari Lahan Basah Sedunia 2025 mengangkat tema "Protecting wetlands for our common future" atau "Melindungi lahan basah demi masa depan kita bersama".
Logo Hari Lahan Basah Sedunia 2025 dapat diunduh di sini.
Logo Hari Lahan Basah Sedunia 2025 (Foto: Situs World Wetlands Day)
Mengapa Lahan Basah dalam Bahaya?
Lahan basah merupakan salah satu ekosistem dengan tingkat penurunan, kehilangan, dan degradasi tertinggi. Lahan basah menghilang tiga kali lebih cepat daripada hutan dan merupakan ekosistem yang paling terancam di Bumi.
Hanya dalam 50 tahun - sejak 1970 - 35% lahan basah di dunia telah hilang. Aktivitas manusia yang menyebabkan hilangnya lahan basah, meliputi drainase dan penimbunan untuk pertanian dan konstruksi, polusi, penangkapan ikan berlebihan dan eksploitasi sumber daya secara berlebihan, spesies invasif, dan perubahan iklim.
Siklus hilangnya lahan basah, mata pencaharian yang terancam, dan kemiskinan yang semakin parah merupakan akibat dari pandangan yang keliru bahwa lahan basah adalah tanah terlantar, bukan sebagai sumber kehidupan berupa pekerjaan, pendapatan, dan layanan ekosistem yang penting. Tantangan utamanya adalah mengubah pola pikir untuk mendorong pemerintah dan masyarakat agar menghargai dan memprioritaskan lahan basah.
(kny/idn)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu