Jakarta -
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengajak lembaga filantropi Kitabisa untuk berkolaborasi menyukseskan program Kementerian Sosial. Kerja sama ini mencakup perbaikan rumah tidak layak huni hingga pemberdayaan keluarga siswa Sekolah Rakyat.
"Jadi, kami punya data, punya program yang bisa disinergikan. Kolaborasi dan filantropinya diperkuat dan berdampak," kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Jumat (26/9/2025)
Hal tersebut ia sampaikan saat menerima audiensi dari Kitabisa di kantor Kemensos, Jakarta hari ini. Ia menerima langsung audiensi CEO Kitabisa, Vikra Ijas dan Government Relation Manager Kitabisa, Istata Luqman A.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan tersebut, Gus Ipul menunjukkan beberapa rumah milik keluarga siswa yang bersekolah di Sekolah Rakyat. Salah satunya rumah siswa Sekolah Rakyat, Naila dan tetangganya yang terkena banjir rob.
"Ini keluarganya, anaknya sekolah di Sekolah Rakyat, rumahnya diperbaiki, orang tuanya diberdayakan," katanya.
Ia menceritakan Naila dan sejumlah tetangganya telah direlokasi ke rumah baru yang merupakan kolaborasi antar kementerian, pemerintah daerah, dan Lembaga lainnya. Ia menyebutkan masih banyak keluarga siswa Sekolah Rakyat akan diperbaiki rumahnya juga.
"Ada jutaan 'Naila'. 'Naila' anak usia sekolah, berpotensi putus sekolah, belum sekolah, dan tidak sekolah. Jadi, rumahnya semuanya akan diperbaiki," katanya.
Gus Ipul ingin bisa berkolaborasi dengan Kitabisa di beberapa titik. Kolaborasi tersebut diyakini akan berdampak nyata jika berdasarkan profil data yang jelas.
"Presiden katakan, kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak boleh jadi pemulung. Ini di Bantargebang, mereka punya anak dan istri, tapi enggak punya toilet," katanya.
Terkait hal ini, CEO Kitabisa, Vikra Ijas mendukung usulan kolaborasi dari Mensos Gus Ipul. Ia juga ingin menyinergikan program antara non government organization (NGO) dengan pemerintah. Apalagi NGO juga bagian dari perwakilan warga.
"NGO perwakilan warga juga, jadi bagaimana lebih sinergi lagi sama pemerintah, akuntabel, dan dipercaya," katanya.
Ia menjelaskan spirit gotong royong yang dibawa Kitabisa. Menurutnya, kultur gotong royong di Indonesia saat ini bertambah kuat. Meskipun, ia mengakui ada tantangannya.
"Kepercayaan publik pada ekosistem yang tercederai karena minim transparansi," katanya.
Ia juga menceritakan saat ini fokus Kitabisa juga memberikan penguatan kapasitas kepada NGO yang jadi mitranya. Sehingga, tak hanya membantu mereka mendapatkan donasi tapi juga mengajak agar NGO lebih jago bernarasi, memiliki dampak yang terukur, dan bisa mempertanggungjawabkan dampaknya.
"Kita mau bikin rembuk NGO yang bermitra dengan Kitabisa," katanya.
Ia ingin ada cermin untuk melihat bagaimana ekosistem NGO dan membaca percepatan yang dibutuhkan. Ia pun mengajak Kemensos untuk hadir dalam kegiatan tersebut dan mendengarkan aspirasi dari NGO.
"Juga kami ingin mendengar paparan visi kementerian dan presiden. Kalau sudah harmonis, Insya Allah percepatan impact luar biasa," katanya.
Lihat juga Video 'Wapres Gibran Keliling Cek Kondisi Sekolah Rakyat di Palembang':
(akn/ega)