Jakarta -
Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan pembangunan fisik gudang dan gerai Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih bakal mengubah perekonomian warga desa. Menurutnya warga desa kini tak lagi hanya jadi penerima manfaat, tapi menjadi subjek dan pelaku utama ekonomi.
"Masyarakat desa selama ini hanya seringkali dijadikan sebagai objek atau penerima manfaat, sekarang nggak bisa, masyarakat desa harus menjadi subyek dan pelaku ekonomi dari praktik-praktik ekonomi," kata Ferry dalam acara peletakan batu pertama pembangunan gerai dan gudang Kopdes Merah Putih di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (17/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia melanjutkan, pemerintah kini hadir untuk mengatur agar pasar tidak diserahkan kepada mekanisme pasar bebas. Dia berharap masyarakat tak hanya jadi konsumen atau nasabah di bank.
"Tapi sekarang mereka harus diberikan akses pembiayaan. Dan sekarang Pak Presiden setiap Koperasi Desa Merah Putih juga diberikan kesempatan akses permodalan, yang nanti setelah bangunan fisik ini didirikan segera nanti koperasi Desa Keluarga Merah Putih bisa melaksanakan kegiatan operasionalnya," jelasnya.
Kini sudah 80 ribu Kopdes Merah Putih yang dibangun di seluruh Indonesia. Jumlah ini diharapkan terus memicu percepatan pertumbuhan ekonomi di desa-desa.
"Rencana presiden, cita-cita presiden cita-cita pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% insyaallah akan tercapai berkat dukungan pertumbuhan ekonomi yang ada di desa-desa," ungkapnya.
Tak hanya itu, Kopdes Merah Putih akan menjadi wadah distribusi kebutuhan pokok masyarakat sekaligus penampung hasil pertanian, perikanan, perkebunan, hingga produk kerajinan desa. Dengan begitu, koperasi memastikan harga dan pasar lebih stabil.
"Dan nanti setelah dioperasionalisasikan koperasi desa akan bisa menyalurkan barang-barang kebutuhan pokok kebutuhan sehari-hari masyarakat desa kooperasi desa kelurahan Merah Putih juga bisa berfungsi sebagai off taker pembeli penampung hasil produk dari masyarakat desa baik tanaman pangan, hortikultura, perikanan, perkebunan, kerajinan, kuliner, dan lain sebagainya," katanya.
(idn/idn)