Jakarta -
Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI Sarmuji mengaku prihatin atas peristiwa ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut). Sarmuji mengatakan penanganan korban harus dilakukan secara komprehensif.
"Agar para korban ledakan, terutama para siswa, ditangani dengan baik, termasuk didampingi secara psikologis agar tidak terjadi trauma," kata Sarmuji dalam keterangannya, Jumat (7/11/2025).
Sekjen Partai Golkar ini meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas akar persoalan terjadinya ledakan tersebut. Dia mengatakan peristiwa ini harus menjadi peringatan serius terhadap dunia pendidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peristiwa ini harus diusut sampai ke akarnya. Jika benar ada unsur perundungan yang memicu tindakan nekat seperti itu, maka itu menjadi alarm keras bagi dunia pendidikan kita," tegasnya.
Lebih lanjut, Sarmuji mengapresiasi langkah cepat aparat dan tenaga medis dalam menangani korban. Namun, dia juga menekankan pentingnya evaluasi sistem pengawasan dan pembinaan di sekolah.
"Ledakan di lingkungan sekolah, apa pun motifnya, adalah tragedi kemanusiaan yang harus menjadi pembelajaran bersama. Kita harus memastikan sekolah tetap menjadi tempat yang aman bagi tumbuh kembang anak-anak," ujarnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya menyebut terduga pelaku ledakan SMAN 72 Kelapa Gading sudah diketahui. Pelaku diduga masih dari lingkungan SMAN 72 Jakarta.
"Informasi sementara masih dari lingkungan sekolah tersebut," ujar Kapolri dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (7/11). Kapolri menjawab pertanyaan apakah terduga pelaku berusia 17 tahun berstatus mahasiswa.
Kapolri didampingi Mensesneg Prasetyo Hadi dan Seskab Teddy Indra Wijaya dalam konferensi pers. Kapolri mengatakan saat ini tim dari kepolisian tengah melakukan pendalaman terhadap terduga pelaku, termasuk latar belakang dan lingkungan rumahnya.
"Anggota sedang melakukan pendalaman terkait identitas pelaku, lingkungan pelaku, termasuk rumah dan hal-hal lain saat ini sedang kita dalami dan akan diinformasikan lebih lanjut," imbuhnya.
(amw/jbr)


















































