Farida Felix Klaim Dimaafkan Istri dari Satpam yang Dibunuh Anaknya

Bogor -

Ibu kandung Abraham Michael, Farida Felix, mengklaim sudah bertemu dengan istri dari Septian (37), satpam korban pembunuhan. Farida mengaku mendapat maaf dan akan melakukan perdamaian.

"Hasilnya, istrinya Septian memaafkan kami dan perdamaian akan dilanjutkan," kata Farida saat ditanya wartawan soal rencana bertemu keluarga Septian, Jumat (31/1/2025).

Farida mengaku sudah lelah melihat kelakuan anaknya, Abraham. Ia bahkan mengklaim Abraham mengalami gangguan kejiwaan.

"Saya nggak tahu kenapa anak saya berbuat seperti itu, karena menurut dokter dokter yang merawat dia, dia memang mengalami kelainan jiwa. Dia mengalami, saya nggak tahu deh, saya sudah lelah melihat anak saya seperti itu, saya sangat sedih," ucap Farida sambil menahan tangis.

Farida Sempat Cekcok dengan Putranya

Farida ditemui wartawan usai menyaksikan anaknya, Abraham memeragakan 33 adegan pembunuhan terhadap Septian di rumahnya Jalan Lawang Gintung, Kota Bogor. Dalam reka ulang juga terungkap bahwa Abraham sempat cekcok dengan Farida sebelum melakukan pembunuhan.

Tidak hanya itu, Abraham juga sempat memecahkan kaca kamar Farida usai membunuh Septian. Hal itu dilakukan Abraham karena sakit hati dimarahi Farida lantaran sering keluar malam.

Diberitakan sebelumnya, polisi mengungkap fakta baru. Tersangka Abraham Michael ternyata sempat cekcok dengan ibunya, Farida Felix, sebelum membunuh korban, satpam Septian (37).

"Jadi untuk permasalahan yang sebenarnya, itu sebelumnya ada cekcok antara ibu Tersangka dengan Tersangka. Dikarenakan Tersangka sering pulang malam dan menggunakan obat-obatan. (Kejadian cekcok) itu sekitar pukul 16.00 WIB," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi, Jumat (31/1).

Aji menyebutkan fakta baru lain yang ditemukan saat rekonstruksi adalah adanya proses Abraham memecahkan kaca kamar ibunya. Abraham melakukan itu setelah membunuh Septian dan membuang barang bukti pakaian ke sungai.

"Fakta barunya, ada terjadi pecah kaca. Jadi, setelah melakukan pembunuhan, kemudian membuang pakaian, lalu memecahkan kaca kamar ibunya. Tujuannya karena yang bersangkutan atau tersangka ini merasa sakit hati terhadap ibunya," ucap Aji.

(sol/jbr)