Fakta Terkini Kasus Kematian Pensiunan Brigjen TNI di Marunda

3 weeks ago 22
Jakarta -

Mayat laki-laki ditemukan mengambang di peraian Marunda, cilincing, Jakarta Utara (Jakut). Belakangan diketahui mayat tersebut merupakan pensiunan TNI berpangkat Bigadir Jenderal (Brigjen).

Mayat ditemukan nelayan pada Jumat (10/1/2025) pukul 23.00 WIB. Saat ditemukan, terdapat kartu anggota TNI dengan identitas nama Hendrawan Ostevan berusia 75 tahun.

Mayat tersebut menggunakan kaus berkerah warna belang, celana panjang jins warna hitam. Setelah ditemukan mayat langsung dievakuasi ke RSCM untuk keperluan visum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut sejumlah faktanya:

Ada Kartu Tanda Anggota (BIN)

Sebuah kartu tanda anggota Badan Intelijen Negara (BIN) juga ditemukan pada jasad Brigjen (Purn) Hendrawan. Polisi berkoordinasi dengan pihak BIN dan TNI terkait temuan tersebut.

"Benar, ditemukan kartu anggota BIN dan kartu TNI," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi saat dihubungi detikcom, Selasa (14/1/2025).

Naik Mobil ke Dermaga

Ilustrasi mayat tenggelam Ilusrasi. Korban tenggelam (Foto: Dok.Detikcom)

Sebelum ditemukan tewas, Hendrawan Ostevan diketahui masuk ke Dermaga KCN Marunda menggunakan mobil. Hal itu terungkap berdasarkan hasil dari rekaman CCTV di lokasi.

"Ada rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan 1 unit mobil Toyota Vios nopol B-1606-LB masuk ke Dermaga KCN Marunda pada 00.35 WIB," kata Ade.

Dari hasil penelusuran CCTV tersebut, mobil yang diduga dikemudikan oleh Hendrawan Ostevan itu melaju menyusuri Kade 07-08. Mobil yang digunakan Hendrawan belum ditemukan.

"⁠Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut," katanya.

Saat ditanya kemungkinan korban menceburkan diri ke laut, Ade Ary belum bisa menyampaikan kesimpulan demikian.

"Kami belum bisa simpulkan, masih dalam penyelidikan," katanya.

Tak Ada Bekas Luka

Ilustrasi Ilustrasi. Korban tenggelam (Foto: Dok.Detikcom)

Direktur Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polda Metro Jaya Kombes Joko Sadono mengatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan pendalaman.

"Tidak ada bekas luka di tubuh korban," kata Joko, Rabu (15/1/2025).

Hingga saat ini polisi masih mendalami penyebab kematian korban.

"Penyebab kematian masih didalami. Dari hasil visum begitu (tidak ada tanda-tanda kekerasan)," imbuhnya.

(dek/isa)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |