Jakarta -
Aksi pencurian handphone (HP) dalam mobil angkutan perkotaan (angkot) dipergoki warga di Ciracas, Jakarta Timur (Jaktim). Warga sekitar lokasi lalu mengejar dua pria pelaku pencopetan HP dalam angkot tersebut.
Peristiwa itu diketahui prajurit TNI dari Satuan Denma Brigif 17/Sakti Budi Bhakti (SBB) yang melintas di lokasi, sekitar lampu merah Keong, Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (23/1) kemarin. Ketiganya lalu menangkap dan mengamankan dua copet dari amukan massa.
Berdasarkan keterangan dari Puspen TNI, Jumat (24/1/2025), awalnya Serda Idris melihat kerumunan warga yang tengah mengejar seorang pria sambil berteriak "maling" dan "copet" sekitar pukul 10.00 WIB di sekitar lampu merah Keong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serda Idris lalu memarkir motornya dan berusaha menangkap pria tersebut. Namun, pelaku melawan dan berhasil melepaskan diri.
"Tak lama kemudian, dua anggota Brigif 17/SBB lainnya, Serda Pudirman Zebua dan Prada Muh Ikhlas, melintas di lokasi dan membantu menenangkan massa yang nyaris main hakim sendiri," demikian keterangan Puspen TNI.
Warga sudah berkerumun dan ingin melampiaskan amarah kepada pelaku yang ditangkap. Kemudian, seorang pencopet lainnya menyerahkan diri dan meminta perlindungan kepada ketiga anggota Kostrad tersebut.
"Di tengah situasi tegang itu, seorang pencopet lain yang juga dikejar warga mendekati Serda Zebua, meminta perlindungan dari amukan massa," ucapnya.
Warga yang emosi semakin banyak memadati lokasi. Kedua pencopet terlihat sudah dibuka bajunya dan duduk terpojok di pinggir pagar besi dengan diamankan ketiga anggota TNI.
Kedua pencopet diserahkan ke pihak kepolisian untuk diproses hukum lebih lanjut sekaligus mencegah terjadinya aksi 'main hakim' oleh warga yang emosi.
"Melihat situasi semakin genting, Serda Zebua segera mengamankan pria tersebut. Ketiga anggota TNI tersebut kemudian membawa kedua pelaku ke Polsek Pasar Rebo untuk memastikan keduanya terhindar dari amukan warga yang semakin tak terkendali," katanya.
Seorang saksi mata, Agung, menyatakan apresiasi atas ketangkasan dan ketenangan para prajurit dalam menghadapi situasi tersebut.
"Mereka (3 anggota TNI) ini cepat sekali gerakannya, langsung segera turun tangan menangkap pencopet dan mengamankan dari amukan massa," ujar Agung.
Saksi lain, Budiyati, berharap agar peristiwa seperti ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat untuk menghindari tindakan main hakim sendiri dan menyerahkan penanganan hukum kepada pihak berwenang.
"Tindakan prajurit TNI ini berhasil meredam emosi massa, dan juga menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk menjunjung tinggi hukum dan ketertiban agar tidak main hakim sendiri," kata Budiyati.
(jbr/mei)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu