Dorong Pemberdayaan Masyarakat, Pemprov Lampung Raih Mandaya Awards 2025

2 weeks ago 11

Jakarta -

Pemerintah Provinsi Lampung meraih penghargaan Mandaya Awards 2025 dari Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat RI. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menko Pemberdayaan Masyarakat A. Muhaimin Iskandar kepada Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal di Ballroom Plaza Jamsostek, Jakarta, hari ini.

Penghargaan Mandaya merupakan apresiasi pemerintah pusat terhadap dedikasi dan kontribusi daerah, lembaga, maupun individu, yang telah memberdayakan masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan nasional. Tahun ini, Pemprov Lampung menjadi salah satu penerima penghargaan untuk kategori Dedikasi dan Kontribusi Pemberdayaan Masyarakat.

Muhaimin menegaskan pemberdayaan masyarakat adalah kunci keberhasilan pembangunan nasional yang berkelanjutan. Menurutnya, ukuran keberhasilan bukan hanya pada program bantuan sosial, melainkan pada meningkatnya kemandirian dan martabat masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mandaya adalah simbol pengakuan negara terhadap kiprah nyata pemberdayaan masyarakat. Ini bukan sekadar penghargaan, tetapi cambuk bagi kita semua untuk bekerja lebih keras, karena tantangan sosial ekonomi ke depan masih kompleks," ujar Muhaimin dalam keterangan tertulis, Kamis (16/10/2025).

Lebih lanjut, Muhaimin menjelaskan angka kemiskinan nasional tahun 2025 masih berada di level 8,47 persen. Adapun lebih dari 12,58 juta jiwa penduduk miskin tinggal di wilayah pedesaan.

Selain itu, tingkat ketimpangan sosial masih cukup tinggi dengan gini rasio 0,375. Sementara sekitar 4,85 juta dari 7,28 juta pengangguran merupakan tenaga kerja terdidik.

Dalam menghadapi situasi tersebut, Muhaimin menekankan pentingnya strategi pemberdayaan yang berkelanjutan. Ia menilai bantuan sosial memang berfungsi sebagai 'bantalan', namun upaya membangun ekosistem yang menumbuhkan kemandirian dan produktivitas masyarakat jauh lebih penting.

"Mandaya adalah simbol perubahan paradigma, dari bantuan menjadi pemberdayaan, dari program menjadi gerakan, dari ide menjadi dampak nyata," paparnya.

Muhaimin menambahkan, 50 inisiatif terbaik penerima penghargaan tahun ini memiliki satu benang merah, yakni keyakinan masyarakat dapat menjadi pelaku utama pembangunan apabila diberikan ruang, akses, dan kepercayaan.

Menurutnya, tugas pemerintah adalah memastikan ekosistem pemberdayaan tersebut berkelanjutan. Dalam hal ini, setiap kebijakan dan penggunaan anggaran negara harus bermuara pada peningkatan daya masyarakat.

Ia pun menegaskan Presiden RI Prabowo Subianto juga telah memberikan arahan agar tidak ada fasilitas pemerintah yang dibiarkan mangkrak. Adapun fasilitas publik harus dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan kegiatan ekonomi masyarakat di akar rumput.

"UMKM harus menjadi prioritas utama. Pemerintah wajib memberikan ruang dan fasilitas strategis agar UMKM bisa tumbuh sehat dan bersaing di tengah iklim ekonomi yang ketat," ucapnya.

Di akhir sambutan, Muhaimin menyebut Mandaya bukan hanya sekadar penghargaan, melainkan gerakan nasional yang menandai babak baru dalam pemberdayaan masyarakat. Oleh karenanya, ia mengajak seluruh pemimpin daerah dan pemangku kepentingan untuk membangun ekosistem yang menumbuhkan produktivitas sosial.

Sebagai informasi, penghargaan yang diterima Provinsi Lampung menjadi capaian pemerintah daerah dalam membangun model pemberdayaan masyarakat berbasis desa dan UMKM. Ke depan, langkah ini diharapkan semakin memperkuat upaya Pemprov Lampung dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri, berdaya saing, dan sejahtera.

(akd/akd)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |