Disorot Pramono, Bina Marga Ungkap 427 Km Trotoar Jakarta Ramah Disabilitas

6 hours ago 2

Jakarta -

Gubernur Jakarta Pramono Anung mengakui fasilitas trotoar di Jakarta masih belum sepenuhnya ramah disabilitas. Dinas Bina Marga DKI mencatat hingga akhir 2024, trotoar sepanjang 427 Km sudah ramah disabilitas.

"Sejak tahun 2016, Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta telah menginisiasi pembangunan dan peningkatan trotoar yang ramah bagi penyandang disabilitas melalui konsep complete street. Hingga akhir tahun 2024, telah tercapai pembangunan dan peningkatan trotoar sepanjang 427 Km dan progres ini akan terus berlanjut ke depannya," kata Kepala Bidang Kelengkapan Jalan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hananto, kepada wartawan, Sabtu (24/5/2025).

"Sudah ramah disabilitas," tegasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, Hananto menyebut pihaknya juga kerap melakukan pemeliharaan trotoar. Dia menegaskan pihaknya akan terus memastikan bahwa semua trotoar tersebut bisa nyaman digunakan warga.

"Selain itu, Dinas Bina Marga juga menjalankan program rutin pemeliharaan, mencakup perbaikan dan pembersihan, guna memastikan trotoar tetap berfungsi dengan baik serta nyaman dan aman bagi semua kalangan pengguna," katanya.

Sebelumnya, Pramono Anung mengakui fasilitas trotoar di Jakarta masih belum sepenuhnya ramah bagi penyandang disabilitas. Pramono memerintahkan ada jalur pemandu (guiding block) di setiap jalur trotoar.

"Jakarta ini dibandingkan kota-kota lain di Indonesia sebenarnya sudah cukup baik. Tapi menurut saya sangat kurang, masih kurang," ucap Pramono di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (23/5). Pramono menjawab pertanyaan soal kelayakan fasilitas umum bagi penyandang disabilitas.

Menurutnya, seluruh pekerjaan infrastruktur, terutama pembangunan pedestrian, harus memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas. Ia mencontohkan pentingnya keberadaan jalur pemandu di pedestrian yang tidak boleh diabaikan dalam pembangunan.

"Sehingga dengan demikian untuk pengerjaan yang seperti ini kami pasti memikirkan disabilitas. Termasuk tadi di dalam membuat pedestrian kan ada tanda (guiding block). Dan itu nggak boleh nggak ada. Harus ada untuk disabilitas," ungkapnya.

(azh/rfs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |