Diduga Hindari Patroli Polisi, Pelaku Tawuran di Bogor Loncat ke Sungai

Bogor -

Seorang pria diduga pelaku tawuran nekat melompat ke Sungai Cisadane, ketika menghindari polisi yang berpatroli di Cipaku, Bogor Selatan, Kota Bogor. Polisi melibatkan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Tagana untuk menyisir lokasi untuk mencari pelaku.

"Jadi kita dapat laporan warga ada pelaku tawuran loncat ke (Sungai) Cisadane. Kita sisir lokasi sama tim piket, terus ditemukan ada helm dan jaket, tetapi posisinya di bebatuan. Diduga punya pelaku tawuran yang loncat itu," kata Kapolsek Bogor Selatan Kompol Maman Firmansyah ketika dimintai konfirmasi, Kamis (39/1/2025).

Firmansyah mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (29/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB. Pria yang tak diketahui identitasnya itu loncat ke Sungai Cisadane diduga hendak kabur ketika mengetahui kedatangan polisi yang berpatroli.

"Jadi awalnya kita dapat info terjadi tawuran, mungkin mengetahui kita datang mereka membubarkan diri. Jadi kita kan patroli nyalakan lampu tuh, blue light patroli. Jadi (kemungkinan) mereka melihat, kemudian membubarkan diri," kata Firmansyah.

"Jadi (ketika kabur) kemungkinan dia (pelaku tawuran) mau masuk ke semacam perumahan, cuma karena pagarnya dikunci, dia loncat lewat samping pagar itu ke (Sungai) Cisadane. Tapi persis di bawah pagar itu ada semak semak, jadi nggak langsung sungai," sambungnya.

Polisi sempat berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bogor untuk melakukan mencari keberadaan pria yang loncat ke Sungai Cisadane. Pelaku tawuran yang belum diketahui identitasnya tersebut diduga berhasil selamat dan melarikan diri.

"Untuk memastikan ada atau tidaknya korban di sungai, saya langsung koordinasi ke Tagana dan Damkar, kemudian kita turun ke lokasi untuk cek. Hasilnya clear, tidak ditemukan tanda-tanda atau jejak orang yang nyangkut atau apa di situ," kata Firmansyah.

"Kita menemukan jaket dan helm sekitar 30 meter dari lokasi dia loncat. Loncatnya ke semak-semak, kemungkinan dia menyusuri sungai untuk melarikan diri, kemudian naik ke atas (melalui tebing)," imbuhnya.

(sol/mea)