Demo Rusuh Guncang Nepal: Gen Z Ngamuk karena Korupsi Merajalela, 19 Orang Tewas

10 hours ago 5

loading...

Demo rusuh guncang Nepal, tewaskan 19 orang. Demonstran Gen Z mengamuk karena korupsi merajalela dan media sosial diblokir. Foto/NDTV

KATHMANDU - Nepal telah diguncang demo rusuh yang didominasi "Gen Z" sejak hari Senin. Sebanyak 19 orang tewas di dua kota dalam apa yang digambarkan pihak berwenang sebagai kerusuhan terburuk dalam beberapa dekade di negara itu.

Demonstran Gen Z marah dan mencoba menyerbu gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai protes atas maraknya korupsi dan larangan media sosial.

Polisi di ibu kota menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah pengunjuk rasa.

Beberapa pengunjuk rasa, kebanyakan muda, memaksa masuk ke kompleks Parlemen di Kathmandu dengan menerobos barikade, kata seorang pejabat setempat. Massa membakar ambulans dan melemparkan benda-benda ke barisan polisi antihuru-hara yang menjaga gedung legislatif.

Baca Juga: Media Rusia: Miliarder Yahudi George Soros Diduga Dalangi Demo Ricuh di Indonesia

"Polisi telah menembak tanpa pandang bulu," kata seorang pengunjuk rasa kepada kantor berita ANI, yang dikutip Reuters, Selasa (9/9/2025).

“(Mereka) menembakkan peluru yang meleset dari saya, tetapi mengenai seorang teman yang berdiri di belakang saya. Dia terkena di tangan.”

Lebih dari 100 orang, termasuk 28 personel polisi, sedang menerima perawatan medis atas luka-luka mereka, kata petugas polisi Shekhar Khanal kepada Reuters. Para pengunjuk rasa mengangkut korban luka ke rumah sakit dengan sepeda motor.

Keputusan pemerintah pekan lalu untuk memblokir akses ke beberapa platform media sosial, termasuk Facebook milik Meta Platforms, telah memicu kemarahan di kalangan anak muda. Sekitar 90% dari 30 juta penduduk Nepal menggunakan internet.

Para pejabat mengatakan mereka memberlakukan larangan tersebut karena platform-platform tersebut gagal mendaftar ke pihak berwenang dalam upaya penindakan terhadap penyalahgunaan, termasuk akun media sosial palsu yang digunakan untuk menyebarkan ujaran kebencian dan berita palsu, serta melakukan penipuan.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |