loading...
Warga di antara reruntuhan rumah usai banjir dan longsor di Kecamatan Malalak, di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Penyaluran BLTS Kesra di wilayah ini berlangsung dalam situasi yang tidak biasa. Foto/Dok. SindoNews
AGAM - Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara Kesejahteraan Rakyat (BLTS Kesra) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat berlangsung dalam situasi yang tidak biasa. Sejumlah wilayah, termasuk Kecamatan Malalak, baru saja terdampak bencana banjir dan longsor.
Jalan terputus tak lagi bisa dilewati, jembatan rusak bahkan lenyap diterjang banjir, dan yang pasti banjir dan longsor yang melanda kawasan ini memutus akses antar nagari dan warga di dalamnya. Aktivitas pertanian sangat terganggu, serta menekan ekonomi keluarga yang sebagian besar bergantung pada hasil sawah dan ladang. Sebagian warga kehilangan penghasilan karena sawah dan ladang tak lagi bisa digarap, sementara kebutuhan hidup sehari-hari tetap berjalan. Baca juga: Korban Bencana Sumatera Tembus 1.138 Orang Tewas, 163 Masih Hilang
Dalam kondisi tersebut, Pos Indonesia tetap menjalankan tugasnya sebagai pelaksana penyaluran BLTS Kesra. Sekaligus ikut terlibat dalam distribusi bantuan logistik kebencanaan yang dikirimkan dari berbagai daerah.
Penyaluran bantuan tunai dari pemerintah dan distribusi bantuan darurat berjalan beriringan, menandai hadirnya negara melalui dua jalur sekaligus: perlindungan sosial dan tanggap darurat bencana. Keduanya berjalan bersamaan, menyentuh warga di waktu yang sama.
Bagi warga terdampak, BLTS Kesra bukan sekadar bantuan uang. Ia hadir sebagai penyangga sementara di tengah ketidakpastian, sementara bantuan logistik menjawab kebutuhan paling mendesak. Di lapangan, mandat kebijakan pemerintah diterjemahkan menjadi kerja nyata oleh petugas Pos Indonesia yang tetap bergerak, bahkan ketika akses jalan rusak dan medan sulit ditempuh.


















































