Jakarta -
Pemerintah Kota (Pemkot) Serang menyampaikan telah menerima keluhan warga terkait meningkatnya kecelakaan dan kerusakan jalan akibat aktivitas truk di wilayah Kramatwatu. Pemkot berkoordinasi dengan Polresta Serang Kota akan membatasi operasi truk besar di kawasan tersebut.
Wali Kota Serang, Budi Rustandi, turun langsung ke lokasi untuk mengecek kawasan perbatasan Kramatwatu. Ia melihat truk-truk besar parkir di pinggir jalan sehingga mengganggu arus lalu lintas.
"Banyak kecelakaan karena truk besar melebihi muatan dan berhenti di pinggir jalan. Akibatnya, jalan rusak, bergelombang, dan licin karena air yang menetes dari kendaraan," ujarnya, Kamis (16/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menyampaikan pihaknya akan menyusun peraturan wali kota (perwali) untuk mengatur jam operasional kendaraan besar. Langkah ini diambil untuk mengurangi kepadatan serta mencegah truk bermuatan berlebih melintas di luar waktu yang ditentukan.
"Nanti kita buat aturan soal jam operasionalnya. Karena, kalau lewat Cilegon Timur, mereka kena timbang, akhirnya lewat Serang. Padahal dampaknya besar-jalan rusak dan kecelakaan meningkat," kata Budi.
Budi menyebut penertiban ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Banten Andra Soni, yang meminta agar truk-truk besar di jalur Serang segera ditertibkan.
"Ini berdasarkan instruksi Gubernur. Nanti kita kolaborasi dengan Pak Kapolda supaya penertiban ini berjalan efektif," jelasnya.
Selain dengan Polda Banten, Pemkot Serang juga akan berkoordinasi dengan Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk mengatur jadwal larangan operasional serta titik parkir truk yang lebih tertib dan aman.
Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Serang Kota AKP Tiwi Afrina menyampaikan kepolisian siap mendukung penerapan peraturan baru terkait jam operasional kendaraan berat.
"Ke depan, perwali ini akan menjadi dasar bagi kami untuk melakukan penindakan terhadap kendaraan bermuatan berlebih yang melintas di luar jam operasional," kata Tiwi.
Ia menjelaskan jalur Serdang-Kramat merupakan kawasan dengan tingkat fatalitas tinggi akibat kecelakaan lalu lintas. Ia mengimbau masyarakat berhati-hati.
"Jalan rusak dan bergelombang akibat kendaraan besar yang kelebihan muatan menjadi penyebab utama. Kami imbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan mematuhi rambu lalu lintas," ujarnya.
(aik/dek)

















































