Cerita As SDM Kapolri Merinding Dengar Polisi Bikin TK Gratis di Gunungkidul

3 hours ago 2

Jakarta -

As SDM Kapolri Irjen Kapolri, Irjen Pol Dr Anwar SIK MSi, menceritakan salah satu kisah polisi yang berdedikasi membantu masyarakat di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Irjen Anwar sampai merinding menceritakan pengabdian polisi tersebut.

Hal itu disampaikan Anwar dalam kick-off Hoegeng Corner 2025 yang ditayangkan dalam program detikSore, Kamis (11/9/2025). Polisi tersebut merupakan anggota Provos Bidang Propam Polda DIY yang mendapatkan penugasan di Gunungkidul.

"Nah setelah di sana bertemu lah dengan masyarakat. Ngadu nih masyarakat ini. 'Pak saya ini... di sini tuh tidak ada sekolah TK. Kalau mau ke TK jauh. Kalau ke PAUD jauh kan gitu. Apa bisa disini didirikan sekolah loh.' Polisi kok diminta sekolah kan gitu kan," kata Anwar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anwar mengatakan polisi tersebut menyanggupi permintaan warga. Dia membangun TK gratis dengan menyisihkan gaji yang diterimanya.

"Anggota tersebut dengan segala daya upaya tuh memenuhi permintaan ibu-ibu, emak-emak yang di kampung itu. Dengan menyisihkan gajinya. Merinding saya," kata Anwar.

"Dia ngomong sama istrinya bahwa uangnya itu sebagian untuk nyewa rumah. Kemudian setelah menyewa rumah. Mendirikan sekolah dengan apa adanya. Bahkan sekarang muridnya pun sudah banyak. Bahkan sudah sampai lulus SD," imbuh dia.

Anwar memuji keikhlasan polisi tersebut dan istrinya yang berkorban dengan menyisihkan gaji untk membantu warga. Atas pengorbanannya, polisi tersebut langsung mendapatkan apresiasi.

"Saya cek langsung ke Gunungkidul loh. Besok kamu sekolah perwira," kata Anwar.

Dalam catatan detikcom, cerita dari Anwar itu sesuai dengan kisah Bripka Heri Prasetyo, Anggota Subbid Provoso Bidang Propam Polda DIY. Bripka Heri pernah diusulkan menjadi kandidat pada Hoegeng Awards 2023.

Bripka Heri menceritakan awal mula pendirian TK ini. Dia menyebut warga setempat melaporkan keinginannya untuk mendirikan TK kepada Bripka Heri. Wilayah Krambil tersebut adalah wilayah yang sering didatangi Bripka Heri untuk memberikan bantuan sosial dan kegiatan bakti sosial.

"Waktu baksos di daerah Panggang, Krambil, itu saya ditemui orang yang ngomong bahwa di tempat itu tidak ada TK, dan TK sangat jauh dan saya lihat warganya memang dari kalangan bawah, banyak anak-anak kecil nggak ke TK, langsung ke SD akhirnya kan di SD nggak bisa baca, belum bisa menulis, ketinggalan," kata Bripka Heri kepada detikcom.

Berangkat dari situlah Bripka Heri berniat untuk mendirikan TK secara gratis kepada warga. Bripka Heri kemudian berbicara dengan guru TK yang kebetulan telah lama dikenalnya, yaitu Bu Sugiyati.

"Kebetulan di daerah situ ada guru-guru juga yang udah punya pengalaman ngajar anak TK, terus saya tanya 'mau nggak nih bu? saya insyaallah mungkin bisa membuatkan TK, cuma nanti saya dibantu untuk tenaga pendidiknya, kita sama-sama berjuanglah untuk anak-anak', akhirnya salah satunya Ibu Sugiyati itu," tutur Bripka Heri.

Bripka Heri kemudian mencari bangunan yang bisa disewa untuk disulap menjadi TK, sebab, saat itu dia tidak punya biaya untuk mendirikan bangunan dan mencari lahan. Dia pun berbicara dengan warga setempat hingga akhirnya ada rumah warga yang bisa disewa.

"Saya ini apa sih, gaji saya juga terbatas, saya kan memang belum bisa untuk mendirikan bangunan. Waktu itu saya tanya 'Bu kira-kira ada rumah kosong ndak bisa dikontrakkan, kalau bisa saya kontrak dulu'. Warga di sana karena tahu saya mau mendirikan TK di situ, antusias, 'Ada Pak, rumah saya aja, monggo, silakan bayar sebisanya'," kata Bripka Heri mencontohkan percakapan dengan warga.

Rumah itu kemudian disewa Bripka Heri dengan biaya Rp 1 juta per tahun. Kemudian, dia membayarkan uang sewa untuk 5 tahun. Untuk memenuhi kebutuhan TK, Bripka Heri kemudian menyediakan tempat bermain anak hingga buku-buku.

"Akhirnya sedikit demi sedikit saya kasih mainan yang layak mainan dan lain sebagainya," jelasnya.

Lalu dari manakah pendanaan operasional TK Bumi Damai Indonesia ini? Bripka Heri memperuntukkan seluruh tunjangan kinerja (tukin) sebagai anggota Polri untuk biaya operasional sekolah dan gaji guru.

"Alhamdulillah istri juga mendukung, saya bilang sama istri 'Ma, kalau untuk ini tukin saya buat operasional TK ya' ya alhamdulillah untuk guru-guru mau berjuang, saya nggak begitu besar menggaji gurunya," jelasnya.

(knv/knv)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |