Budiman Sudjatmiko: Sejak 2023 Saya Ingin Ibu Mega Bertemu Pak Prabowo

2 days ago 8

Jakarta -

Politikus Partai Gerindra Budiman Sudjatmiko mengatakan sejak lama dirinya menginginkan adanya pertemuan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketum Gerindra yang juga Presiden Prabowo Subianto. Budiman menyebut pertemuan antara tokoh bangsa ini baik untuk membicarakan tantangan RI ke depan.

"Intinya, Pak Prabowo itu presiden yang punya cita-cita besar. Makan bergizi gratis, swasembada pangan, rumah untuk rakyat 3 juta rumah per tahun. Apalagi? macam-macem, hilirisasi juga. Kerja-kerja seperti itu akan terjadi, kalau yang membantu sebanyak mungkin orang," kata Budiman usai hadiri peresmian Kuil Murugan di Jakarta Barat, Minggu (2/2/2025).

Budiman mengatakan kekuatan untuk menciptakan sederet program-program Prabowo bisa datang dari sejumlah tokoh. Ia merasa sayang jika tokoh-tokoh bangsa tak berada dalam barisan yang sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu saja dari Pak Jokowi, Bu Mega, Pak Surya Paloh. Itu kan kekuatan-kekuatan yang menurut saya, Pak Prabowo sebagai mantan prajurit, sebagai orang-orang patriot, tentu saja punya pemahaman tentang situasi geopolitik, geostrategi," ujar Budiman.

"Beliau sadar bahwa dengan tadi target-target yang besar tadi, kalau ada kekuatan-kekuatan nasional, kekuatan-kekuatan politik yang signifikan secara kuantitatif, nilai-nilainya juga ada kesamaan, sayang kalau tidak ada dalam barisan. Kira-kira begitu," tambahnya.

Mantan kader PDI Perjuangan (PDIP) ini menyebut sudah sejak lama menginginkan adanya pertemuan antara Megawati dan Prabowo. Ia menilai kedua tokoh bangsa ini bagus untuk bersatu.

"Jadi ini berlaku bukan cuma Bu Mega, mungkin bagi Pak Surya Paloh juga. Artinya pada akhirnya Pak Prabowo, semenjak saya pertama kali bertemu beliau tahun 2023, bulan Juli 2023, saya bertemu beliau 18 Juli 2023, saya juga penginnya Ibu Mega ketemu Pak Prabowo," ucap Budiman.

"Awalnya kan seperti itu penginnya nyatu, dan Pak Prabowo waktu itu penerimaannya sangat terbuka. Ya, saya memang menunggu momentum itu. Cuma memang belum ada lampu hijau," sambungnya.

Budiman mengatakan Prabowo hingga kini menginginkan adanya persatuan nasional. Bahkan, kata dia, hal itu dibahas dalam rapat Kabinet Merah Putih.

"Tapi kalau berbicara soal kepentingan nasional, saya sih gandrungnya persatuan nasional. Jadi saya pikir Pak Prabowo, sebagai seorang Presiden Republik Indonesia, ingin bangsa yang dipimpin bersatu, sebagai seorang ketua partai yang dengan tradisi patriotisme juga, ingin bisa duduk bersama dengan ketua-ketua partai, pimpinan-pimpinan partai yang punya tradisi nilai-nilai patriotisme juga," ujar Ketua Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan RI ini.

Lebih lanjut, Budiman mengatakan adanya persatuan baik untuk Indonesia ke depan. Ia ingin Indonesia menjadi negara yang maju.

"Sebagai kepala negara, (Prabowo) ingin karakter cita-cita dan tujuan besar, bersatu. Bayangkan, hari ini China sama Amerika rebut-rebutan teknologi, kita nonton. Bicara soal teknologi AI, kita nonton. Bicara konflik-konflik ini, kita masih belum berperan," kata Budiman.

"Tentu saja Pak Prabowo sebagai orang yang paham geopolitik, geostrategi, ini harusnya Indonesia bisa ngomong banyak. Tapi ayo satu barisan dulu, kira-kira gitu. Apalagi tugasnya mengentaskan kemiskinan, swasembada pangan," imbuhnya.

(dwr/fas)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |