Jakarta -
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menggelar kegiatan bimbingan ibadah secara rutin kepada jemaah haji Indonesia yang telah tiba di Makkah. Bimbingan ini diberikan agar jemaah haji Indonesia menjadi haji mabrur.
Bimbingan ibadah ini dilakukan di hotel-hotel jemaah usai salat berjemaah. Tim mustasyar diny atau pembimbing ibadah PPIH memberikan pemaparan soal tata cara ibadah dan merespons tanya jawab seputar ibadah haji dari jemaah.
Dalam kegiatan bimbingan ibadah di Hotel 914, Makkah, pembimbing ibadah Dr Indo Santalia mengingatkan jemaah untuk berfokus mengerjakan rukun haji. Dia mengatakan jemaah saat ini belum sah menjadi haji karena rukun haji baru dimulai saat wukuf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fokus hadapi inti prosesi pelaksanaan haji itu sendiri dengan cara banyak bertaubat, banyak beristigfar, bertasbih, dan mempersiapkan dirinya itu secara fisik maupun nonfisik. Sesungguhnya haji itu belum, ini masih awal, pra-nya," ujar Santalia di Makkah, Selasa (20/5/2025).
Kegiatan bimbingan ibadah jemaah haji RI di Makkah. (dok. Media Center Haji)
Rektor Universitas Asadiyah Sengkang Kabupaten Wajo ini meminta jamaah haji menjaga kesehatan fisik. Dia meminta jemaah tak memaksakan diri beribadah ke Masjidil Haram setiap hari.
"Kalau sudah merasa kecapekan jangan dipaksakan ibadah di Masjidil Haram. Ingat Bapak-Ibu, kita sekarang di tahapan pra-Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) belum sampai puncak haji di Arafah," ujarnya.
Pembimbing Ibadah PPIH Sektor 9, Najamuddin Umar, mengimbau jemaah haji tidak meninggalkan area Tanah Haram. Dia mengatakan hal itu ditujukan untuk mencegah jemaah sulit masuk lagi ke area Tanah Haram.
"Jemaah tidak meninggalkan kota Makkah. Apalagi pergi ke Thaif atau ke mana karena itu berbahaya. Bisa mendapat kesulitan," ucapnya.
Dia juga meminta jemaah haji RI tidak bolak-balik umrah wajib. Sebab, umrah harus diawali dengan mikat atau memulai ihram dari luar Makkah.
"Umrah sunah berkali-kali itu tidak kita anjurkan agar stamina jemaah terpelihara agar fit menghadapi Armuzna," ucapnya.
Kegiatan bimbingan ibadah jemaah haji RI di Makkah. (dok. Media Center Haji)
Tim pembimbing ibadah juga memberikan penjelasan tentang tata cara wukuf, baik itu wukuf secara badal, safari wukuf, maupun skema wukuf normal. Badal dilakukan oleh petugas haji untuk jemaah yang meninggal sebelum wukuf.
Berikutnya, safari wukuf dilakukan oleh jemaah haji yang sakit parah. Jemaah yang sakit akan dibawa ke Arafah dan wukuf dari dalam ambulans.
Sementara wukuf normal dilakukan jemaah yang fisiknya dalam kondisi baik. Wukuf dilakukan pada 9 Zulhijah dan dilanjutkan dengan mabit hingga lempar jumrah.
Salah satu jemaah, Alvin Nurilham, bersyukur dengan kegiatan bimbingan ibadah tersebut. Dia mengatakan bimbingan ibadah dari petugas menjadi bekal penting bagi dirinya untuk melaksanakan haji.
"Alhamdulillah, saya merasa bersyukur karena sudah mendapatkan penjelasan yang jelas, baik dari segi tata cara praktik maupun penjelasan fikih, khususnya bagi orang yang sedang sakit atau memiliki uzur," ujar Alvin.
Dia mengatakan para pembimbing ibadah memberi penjelasan dengan lengkap. Dia berharap ibadah haji tahun ini berjalan lancar.
"Para pemateri menyampaikan semuanya dengan sangat totalitas. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Allah dan seluruh petugas," tutur Alvin.
(haf/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini