Apel Siaga Musim Hujan, Pramono Ingin 'Nature-Based Solution' Atasi Banjir

7 hours ago 3
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memimpin Apel dan Simulasi Kesiapsiagaan Jaga Jakarta Menghadapi Musim Penghujan 2025-2026. Dalam arahannya, Pramono mengatakan Pemprov DKI ingin solusi berbasis alam untuk mengatasi persoalan banjir Jakarta.

Apel itu digelar di Ruang Limpah Sungai Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025). Apel tersebut diikuti jajaran petugas Pemprov DKI mulai dari Satpol PP, Dishub, hingga BPBD.

Pramono awalnya mengingatkan bahwa Jakarta merupakan wilayah dataran rendah dan dilewati belasan sungai. Dia mengatakan hal itu memicu potensi banjir setiap kali musim hujan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jakarta wilayah dataran rendah yang berada pada muara sungai, dialiri 13 sungai, 2 buah kanal, dan dua buah floodway yang bermuara ke utara. Sebagian besar wilayahnya berada di bawah permukaan air laut. Dengan beberapa titik cekungan, setiap musim penghujan, kita dihadapkan pada risiko genangan dan banjir," kata Pramono di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025).

Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan tinggi hingga sangat tinggi terjadi awal November 2025 hingga Februari 2026 di Jakarta dan sekitarnya. Selain curah hujan tinggi, Jakarta juga berpotensi menghadapi banjir rob di wilayah pesisir akibat pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase bulan purnama.

Pemprov DKI pun menyiapkan 560 pompa stasioner di 191 lokasi serta 627 pompa mobile yang tersebar di lima wilayah. Selain itu, Pramono menyebut Pemprov DKI menyiagakan 258 ekskavator, 449 truk, serta berbagai peralatan lain untuk membantu warga jika banjir terjadi.

Pramono mengatakan upaya mengatasi banjir di Jakarta akan dilakukan lewat solusi berbasis alam secara bertahap. Antara lain, katanya, dengan pembangunan waduk, situ serta embung.

"Secara bertahap, menerapkan nature-based solution dalam pembangunan waduk, situ, dan embung di Jakarta," ujarnya.

Dia mengatakan Pemprov DKI melakukan pengerukan di 1.803 titik sungai dan waduk serta membangun tujuh rumah pompa dan pintu air baru untuk mengantisipasi banjir rob. Pramono mengatakan kolaborasi antara berbagai instansi dan masyarakat adalah hal penting untuk mencegah dampak bencana.

"Bencana bisa datang kapan saja, tetapi kesiapsiagaan adalah pilihan. Apel ini menjadi bukti komitmen kita untuk melindungi warga Jakarta," katanya.

Pramono berharap seluruh pompa dan peralatan berfungsi baik. Dia menargetkan penanganan banjir bisa diselesaikan dalam waktu secepatnya.

"Kemarin saja, penanganan genangan paling lama enam jam. Mudah-mudahan tahun ini bisa lebih cepat," ujarnya.

(bel/haf)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |