Jakarta -
Massa petani menggelar demo pada momen Hari Tani di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Lalu lintas kendaraan ke arah Stasiun Gambir ditutup.
Pantauan detikcom di lokasi, Rabu (24/9/2025) penutupan jalan menggunakan barrier besi. Ada sejumlah massa yang berdemo, misalnya Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia (PPUKI) dan Serikat Petani Indonesia (SPI).
Mereka datang mengenakan caping hingga membawa spanduk tuntutan aksi. Ada juga petani yang membawa labu, pisang, hingga padi yang dipikul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Demo Hari Tani di Patung Kuda Jakpus. (Taufiq/detikcom)
Dalam aksi ini SPI membawa sejumlah tuntutan salah satunya meminta pemerintah menyelesaikan konflik agraria. Mereka ingin menghentikan segala bentuk kekerasan dan kriminalisasi dalam penyelesaian konflik agraria terjadi.
Selanjutnya mereka, meminta pemerintah mengalokasikan tanah yang dikuasai perusahaan perkebunan dan kehutanan sebagai Tanah Objek Reforma Agraria (TORA). Kemudian mereka menuntut Penertiban Kawasan Hutan (PKH) yang sedang dilaksanakan satgas PKH saat ini harus menjadi bagian dari TORA.
Massa juga menuntut adanya revisi Perpres Percepatan Reforma Agraria No. 62 Tahun 2023 agar sejalan dengan agenda kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani serta masyarakat desa. Massa juga meminta merevisi UU Pangan untuk mewujudkan kedaulatan pangan; UU Kehutanan untuk reforma agraria dan UU Koperasi untuk memperkuat koperasi petani; serta mendorong pembentukan UU Masyarakat Adat.
Kemudian, meminta pemerintah segera mencabut UU Cipta Kerja yang dinilai membuat kemunduran ekonomi Indonesia, kehilangan lapangan kerja, memperlebar ketimpangan agraria, ketergantungan pangan dari impor, kemunduran di bidang pendidikan dan kesehatan di Indonesia.
Terakhir massa meminta pembentukan Dewan Nasional Reforma Agraria dan Dewan Nasional Kesejahteraan Petani. Hal ini untuk memastikan keberlanjutan dan implementasi kebijakan reforma agraria dan kedaulatan pangan.
(idn/idn)