7 Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam di Bulan Syakban

3 days ago 17

Jakarta -

Bulan Syakban adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriah yang bertepatan sebelum Ramadan. Di dalam bulan ini terdapat sejumlah momen penting dalam ajaran Islam dan sejarah umat Muslim yang perlu diketahui. Lantas, ada apa saja?

Menghimpun informasi dari Baznas, Kemenag, dan catatan redaksi detikcom, setidaknya ada tujuh peristiwa penting bersejarah dalam Islam yang terjadi pada bulan syakban, mulai dari perubahan arah kiblat sampai Malam Nisfu Syakban.

1. Perubahan Arah Kiblat ke Kakbah di Makkah

Momen perubahan arah kiblat dari Baitul Maqdis (Masjid Al-Aqsa di Yerusalem/Palestina) ke Kakbah di Makkah terjadi pada bulan Syakban. Menurut Prof Dr KH Aswadi MAg, Konsultan Ibadah PPIH Daker Madinah, peristiwa itu terjadi ketika Nabi Muhammad SAW memimpin para sahabatnya saat salat Zuhur, kemudian diturunkan wahyu untuk menghadap ke arah Kakbah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika sudah salat dua rakaat, turunlah wahyu yang memerintahkan untuk mengubah arah kiblat, maka Nabi langsung melakukan, sesegera mungkin untuk melakukan perubahan itu. "Karena itu merupakan perintah langsung di rakaat kedua atau dua rakaat bagian yang kedua. Dan langsung baginda Rasul itu mengalihkan kiblatnya itu dari Baitul Maqdis ke Ka'bah Baitullah. Ini kemudian diikuti oleh semua jema'ah," katanya, dikutip dari ArabNews.

Sementara menurut Aswadi, "Itu (terjadi) tahun ke-2 Hijriah. Jadi, sebagian mufassir menyatakan bahwa itu terjadi di bulan Syakban. Ada yang mengatakan di bulan Rajab. Ada yang mengatakan itu adalah hari Senin. Ada yang mengatakan itu hari Selasa. Ada yang mengatakan salat zuhur, ada yang mengatakan salat Asar," ujar guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya, dikutip dari Kemenag.

2. Malam Nisfu Syakban (Malam ke-15 Syakban)

Malam Nisfu Syakban adalah malam ke-15 di bulan Syakban. Menurut ajaran Islam, Malam Nifsu Syakban merupakan malam pengampunan, di mana Allah SWT memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk bertaubat dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Mengutip dari Baznas, pada malam tersebut, Allah SWT turun ke langit dunia untuk mendekatkan diri kepada hamba-hamba-Nya yang memohon ampunan dan pertolongan.

3. Lailatul Badr (Malam Sebelum Perang Badar)

Lailatul Badr adalah malam sebelum terjadinya pertempuran atau perang Badar. Mengutip dari Baznas, meskipun perang Badar terjadi pada bulan Ramadan, namun persiapannya dimulai sejak bulan Syakban. Di bulan ini, umat Muslim mempersiapkan diri untuk menghadapi para musuh Islam yang ingin menghancurkan dakwah Nabi Muhammad SAW.

4. Turun Ayat tentang Selawat pada Nabi SAW

Bulan Syakban merupakan waktu diturunkannya ayat tentang anjuran selawat kepada Nabi Muhammad SAW, yakni dalam Surah Al-Ahzab ayat 56, yang artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."

Menurut Ibnu Abi Shai Al-Yamani menyebut Syakban sebagai bulan selawat. Sebab, di bulan ini turun ayat tentang anjuran selawat. Pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat tersebut turun pada bulan Syakban tahun ke-2 Hijriah.

5. Peningkatan Amal dan Persiapan Ramadan

Syakban adalah bulan sebelum Ramadan, yang menjadi momen untuk meningkatkan amalan dan mempersiapkan diri untuk menjalani ibadah di bulan Ramadan. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW tentang kemuliaan bulan Syakban:

"Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang banyak dilupakan oleh manusia. Pada bulan itu amal-amal diangkat kepada Tuhan semesta alam, dan aku ingin jika amalanku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa." (HR. An-Nasa'i).

6. Turun Ayat tentang Perintah Puasa Ramadan

Di bulan Syakban juga turun ayat tentang perintah akan kewajiban menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan, yakni dalam Surah Al-Baqarah ayat 183, yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Perintah tersebut turun pada bulan Syakban di tahun kedua Hijriah. Pada saat itu, Rasulullah SAW sedang mulai membangun pemerintahan dan masyarakat. Peran puasa pada saat itu sangat terasa ketika berkaitan dengan pembentukan manusia yang dapat menerima serta melakukan tugas-tugas besar dan suci.

7. Bulan Diserahkannya Catatan Amal Manusia

Syakban juga merupakan bulan diserahkannya buku catatan amal ibadah manusia. Menurut Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa'i, yang menceritakan percakapan antara Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW. Dalam hadits itu, Rasulullah SAW menyatakan bahwa beliau sering berpuasa di bulan Syakban karena beliau senang apabila amalnya diserahkan kepada Allah SWT dalam keadaan berpuasa.

(wia/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |