loading...
Ujian manusia dalam menjalani kehidupan dunia sudah ditetapkan Allah Subhanahu wa taala, sedikitnya ada 5 ujian hidup yang akan diterima manusia di dunia ini. Foto ilustrasi/ist
Dalam Islam, ujian manusia dalam menjalani kehidupan dunia sudah ditetapkan Allah Subhanahu wa ta'ala. Ujian manusia ini diberikan lantaran kasih sayang Allah amat besar untuk mengetahui siapa yang imannya benar sehingga layak baginya surga dan siapa yang imannya dusta sehingga layak baginya neraka.
Dalam Al-Qur'an Allah Ta’ala berfiman :
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ
“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, ‘Kami telah beriman,’ dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS Al-‘Ankabut ayat 2-3)
Semakna dengan ayat tersebut, Khabbab bin Arat radhiyallahu ‘anhu pernah mengeluhkan beratnya siksaan yang dideritanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Lantas beliau bersabda, “Wahai Khabbab, orang-orang sebelum kalian pernah disisir kepalanya dengan sisir besi sehingga urat dan daging terlepas dari tulangnya, tetapi mereka tidak berpaling dari agamanya. Ada pula yang dipenggal lehernya hingga kepalanya putus, namun ia tetap teguh dengan agamanya.” (HR. Al-Bukhari no. 6943)
Mengapa manusia harus diberi ujian hidup ? Ustadz Amir Sahidin MAg, dai sekaligus pengajar PPTQ Ibnu Mas’ud, Purbalingga menjelaskan, dalam berbagai literatur Islam yang ada, setidaknya ada lima bentuk ujian manusia yang hendaknya disadari. Berikut penjelasannya:
1. Ujian Perintah yang Harus Dikerjakan
Dalam Islam banyak sekali perintah-perintah yang wajib untuk dikerjakan, sepeti salat, zakat, puasa, haji bila mampu, berbakti kepada orang tua, berkata jujur, dan menepati janji. Semua ini merupakan ujian manusia yang Allah berikan untuk menguji sesiapa yang imannya jujur dan sesiapa yang imannya dusta.
Terkait perintah-perintah ini, Rasulullah bersabda,
مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Apa yang aku larang hendaknya kalian menjauhinya dan apa-apa yang aku perintahkan kepada kalian hendaknya kalian melakukannya semampu kalian.” (HR. Al-Bukhari no. 7288; HR. Muslim no. 1337)
Dari hadis tersebut terlihat bahwa kewajiban-kewajiban yang Allah bebankan merupakan ujian untuk dikerjakan semampunya bukan semaunya. Untuk itu, mari kita mengingat kembali kisah Nabi Ibarahim ‘alaihissalam, di mana Allah mengujinya dengan perintah yang wajib untuk dikerjakan.