Jakarta -
Sebanyak 148 siswa SMAN 17 Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), terancam gagal ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) masuk ke perguruan tinggi. Perkaranya, pihak sekolah salah jam saat isi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Wakil Kepala SMAN 17 Makassar Kartini Kurnia menerangkan operator yang bertugas lalai terkait batas waktu pengisian data siswa ke PDSS. Operator mengira batas akhir input data pukul 24.00 Wita tanggal 31 Januari, ternyata hanya sampai pukul 15.00 Wita.
"Yang bertugas adalah operator sekolah ini bagian dari kurikulum (satu orang). Operator sekolah ini bisa dikatakan lalai. Dia menganggap kerjaan ini gampang, biar sebentar dikerja. Dia tidak pernah menyangka deadline itu cuma pukul 15.00 Wita, kan biasanya kan sampai pukul 24.00 Wita," ujar Kartini, dikutip detikSulsel, Kamis (6/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengakui kesalahan ini karena kelalaian operator sekolah. Kartini menyebut pihak sekolah kecolongan.
"Di situlah kecolongan petugas operator ini. Dia pikir sampai malam penginputan. Tetapi cuma sampai sore hari. Dia tahu kalau deadline itu 31 Januari, cuma jamnya itu dia tidak perhatikan," ujarnya.
Akibat 148 murid terancam gagal ikut SNBP, tiga ratusan murid kelas XII melakukan aksi mogok belajar. Para siswa menuntut hak mereka untuk bisa ikut SNBP. Mereka juga mendesak pihak berwenang menginvestigasi internal SMAN 17 Makassar yang dinilai tidak harmonis.
Baca selengkapnya di sini.
(idn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu