Tiang-tiang monorel yang ada di sekitar Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan akan dibongkar. Wajah baru kawasan Rasuna Said pun tengah disiapkan.
Berangkat dari itu, Gubernur Jakarta Pramono Anung berkonsultasi ke KPK hingga mendapat sejumlah arahan.
Adapun rencana pembongkaran tiang monorel mangkrak itu disampaikan Pramono pada Selasa (14/10/2025) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Pramono mengungkapkan target bersih-bersih tiang monorel dimulai pada Januari 2026.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pokoknya doain bulan Januari depan kita udah mulai bersih-bersih," kata Pramono.
Pramono menyebut penyelesaian masalah tiang monorel menjadi salah satu prioritas. Ia pun meminta doa agar penyelesaian tiang monorel itu bisa segera dilaksanakan.
"Tolong doakan saja, mudah-mudahan segera saya selesaikan," ujarnya.
Pramono Konsultasi ke KPK
Pramono Anung pun mendatangi KPK untuk berkonsultasi. Salah satu yang dikonsultasikan terkait rencana pembongkaran tiang monorel Jakarta.
Pramono mendatangi KPK pada Kamis (16/10). Pramono bertemu dengan pimpinan KPK, di antaranya Setyo Budiyanto, Fitroh Rohcahyanto, dan Agus Joko Pramono.
"Beberapa hal yang pertama berkaitan dengan keinginan pemerintah Jakarta untuk segera melakukan pembersihan ataupun menyelesaikan persoalan monorel yang ada di sepanjang Jalan Rasuna Said ini," kata Pramono di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Arahan KPK ke Pramono
Pramono mengungkap KPK memberikan arahan bahwa proses pembongkaran tiang monorel bisa dilakukan selama tidak ada proses hukum yang berlangsung. Pramono mengaku juga telah mendapat surat dari Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) terkait rencana pembongkaran itu.
"Kami telah mendapatkan arahan untuk apabila secara permasalahan hukum sudah selesai, dan kami juga telah mendapatkan surat dari Kajati," sebutnya.
Pemprov Jakarta, kata Pramono berjanji akan membongkar tiang monorel terbengkalai yang ada di Jakarta. Dia menyebut monorel yang mengkrak merusak pemandangan hingga sering terjadi kecelakaan.
Pramono Anung Foto: Pramono Anung (Brigitta Belia/detikcom)
"Ini agar tidak terjadi lagi, sering kali terjadi kecelakaan, kemudian juga secara penampakan tidak baik, dan sering kali menimbulkan kemacetan, maka kami akan segera tata," kata dia.
"Mudah-mudahan di tahun 2026, segera bisa kita mulai dan juga kita selesaikan di tahun 2026," tambahnya.
Wajah Baru Rasuna Said Disiapkan
Pramono mengaku telah mendapat lampu hijau dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan KPK untuk membongkar tiang monorel yang mangkrak di Jalan Rasuna Said dan Jalan Asia Afrika. Pembongkaran dimulai awal tahun depan.
"Alhamdulillah hal yang berkaitan dengan monorel kami mendapatkan nasihat hukum untuk bisa dijalankan," kata Pramono di acara pembukaan Jakarta Architecture Festival di Blok M Hub, Jakarta Selatan, Kamis (16/10).
Pramono mengaku sudah 'gatel' melihat tiang-tiang proyek mangkrak itu. Dia mengatakan monorel itu tak selesai selama hampir 21 tahun.
"Jadi ada dua yang saya ingin betul sejak awal dirancang dipersiapkan secara baik. Yang pertama berkaitan dengan monorel yang ada di Rasuna Said yang sudah hampir 21 tahun tidak terselesaikan," ucap Pramono.
"Saya terus terang gatel, gatel itu apa ya, berkeinginan banget untuk menyelesaikan itu," lanjut dia.
Rencana Tahun Depan
Pembenahan itu direncanakan dimulai Januari 2026. Tak hanya monorel, pembenahan juga akan dilakukan sepanjang Jalan HR Rasuna Said.
"Saya mau tempat itu dibuat indah, maka sentuhan arsitekturnya juga harus ada. Karena kalau itu dibuat indah, dibuat rapih, kemudian tiang-tiang monorelnya dibersihkan," kata Pram.
Selain itu, nantinya pedestrian akan diperbaiki. Dia ingin Rasuna Said menjadi tempat yang tak kalah dengan Sudirman-Thamrin.
"Jalannya diperlebar, pedestriannya diperbaiki, saya yakin Jalan Rasuna Said menjadi tempat baru yang tidak kalah dengan Sudirman-Thamrin dan sekaligus mengatasi kemacetan yang ada di Rasuna Said selama ini," tuturnya.
(rdp/rdp)