Jakarta -
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho menghadiri Doa Bersama menuju Hari Lalu Lintas Ke-70 Tahun 2025. Acara yang digelar sederhana dan khusyuk ini menghadirkan pemuka agama Ustaz Das'ad Latif.
Acara doa bersama ini berlangsung di Lapangan Gedung NTMC Korlantas Polri, Rabu (17/9/2025). Komunitas ojek online (ojol) dan masyarakat juga diundang dalam acara ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryo hadir didampingi Dirgakkum Brigjen Faizal, Dirkamsel Brigjen Prianto, Dirregident Brigjen Wibowo, serta para PJU Korlantas lainnya.
Dalam ceramahnya, Ustaz Da'sad Latif mengajak jemaah yang hadir tidak membenci polisi karena banyak tugas dan pekerjaan yang diemban untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat.
"Bapak-bapak/Ibu-ibu, terutama teman-teman ojol, jangan membenci polisi, karena kita masih membutuhkan polisi, terutama polisi lalu lintas yang membantu mengatur kelancaran lalu lintas," ucap Ustaz Da'sad Latif.
Selain itu, ia memuji kehadiran polisi lalu lintas untuk selalu turun ke jalan membantu masyarakat agar perjalanannya menjadi aman dan lancar.
"Polisi lalu lintas adalah ujung citra Polri, garda terdepan citra kepolisian di masyarakat," ujarnya.
Dalam acara ini, Kakorlantas Polri mengatakan polisi lalu lintas telah melakukan transformasi untuk senantiasa dekat dengan masyarakat atau berada di tengah masyarakat.
"Bapak/Ibu, Polantas sudah bertransformasi, sudah berubah. Polantas harus dekat dengan masyarakat. Polantas tidak bangga melakukan penegakan hukum atau menilang. Kami bangga ketika sahabat-sahabat pengguna jalan tidak mengalami kecelakaan. Kami hanya berharap semua tertib berlalu lintas meski tanpa kehadiran Polantas, semua untuk keselamatan," kata Kakorlantas dalam sambutannya.
Di hadapan jemaah dan driver ojek online, Kakorlantas membeberkan data penurunan angka kecelakaan hingga jumlah korban meninggal dunia selama satu tahun belakangan ini. Hal ini tentu menjadi prestasi tersendiri bagi institusi Polri, dalam hal ini Korlantas Polri, untuk selalu mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, hingga kelancaran lalu lintas.
"Untuk gambaran, tahun 2024 tercatat 152.416 peristiwa kecelakaan. Dari jumlah itu, 26.918 orang meninggal dunia. Maka dengan adanya Decade of Action, negara harus hadir agar pengguna jalan sadar pentingnya keselamatan. Alhamdulillah, berkat program Polantas Menyapa, di semester pertama 2025 ada penurunan 1.800 peristiwa kecelakaan dibanding tahun sebelumnya. Korban meninggal dunia pun turun 2.512 jiwa dibanding semester pertama 2024. Artinya, ada ribuan nyawa yang bisa kita selamatkan. Itulah salah satu tugas pokok kami yang berkaitan langsung dengan keselamatan jiwa," ujar dia.
Terkait program Hari Keselamatan, Kakorlantas menyebut sejumlah agenda telah dilaksanakan oleh polantas di antaranya, masuk ke setiap pondok pesantren hingga menjadi inspektur upacara di tiap sekolah untuk menyuarakan kampanye keselamatan.
"Kami mohon doa restu dan pencerahan, sehingga tugas-tugas lain bisa terlaksana. Ada program Polantas Menyapa ke pondok pesantren, sekolah-sekolah setiap hari Senin, semua jajaran wajib hadir. Tujuannya mensosialisasikan pentingnya keselamatan, karena masa depan bangsa bisa terganggu bila keluarga-keluarga kita menjadi korban kecelakaan," seru dia.
"Semua ini dilakukan secara berkelanjutan agar angka kecelakaan dan korban meninggal semakin menurun. Dengan rendah hati, kami mohon doa restu kepada Pak Ustaz dan seluruh masyarakat, agar Polantas ke depan lebih dekat dengan masyarakat, lebih komunikatif, diterima dan dikenal baik oleh rakyat," pungkasnya.
Sebagai informasi, acara doa bersama juga diisi dengan penyerahan santunan kepada 70 anak yatim binaan Korlantas Polri serta melaksanakan bakti sosial kepada komunitas ojek online dan masyarakat.
(hri/hri)